Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

[kampretjebul4] Cerita Unik Awal Tumbuhnya Pasar Kudapan Tambakbayan

24 Maret 2015   18:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uniknya di pasar dadakan ini yang jualan adalah penjual dengan penjual, penjual membuat jajan dari rumah dan akan diedarkan lagi ke daerah langganannya masing-masing. Tempat ini tempat bertemunya puluhan obrok (penjual keliling) yang kan berjualan keliling ke daerahnya masing-masing.

Unik karena rata-rata setiap obrok mempunyai 2-3 jenis jajanan yang dibuat dari rumah, dan ditempat ini diambil oleh pedagang lainnya biar jajanannya lengkap, ada yang kontan, tapi lebih sering barter saling tukar. Suatu misal 20 lemper ditukar dengan 20 kue lapis, dan pemilik lapis juga menukar 20 lapisnya ke pedagang martabak, dan pedagang martabak bertukar dengan pedagang martabak tukar dengan pedagang klepon. Begitu seterusnya tergantung kebutuhan dan kesepakatan para pemilik obrok pedagang kelilingan tersebut. Makanya harga jajanan di sini hampir seragam 750 rupiah.

Dan jam 6:30-an keramainan ini sudah buyar, karena masing masing obrok harus berkeliling untuk menjajakan dagannya yang sudah komplit ke masih masing areanya.

[caption id="attachment_357202" align="aligncenter" width="504" caption="lokasi ini akan sepi ketika hariu menjalang terang, karena para pedagang kelilingan ini harus segera menjajakan dagangannya"]

1427194168122876548
1427194168122876548
[/caption]

[caption id="attachment_357203" align="aligncenter" width="504" caption="jajanan tradisional, komplit dengan harga yang seragam untuk semua jenis jajanan"]

1427194221780472558
1427194221780472558
[/caption]

[caption id="attachment_357204" align="aligncenter" width="504" caption="dipinggir jalan menuju ke arah Wonogiri"]

14271942921440069295
14271942921440069295
[/caption]

Tak melulu transaksi antara pemilik obrok dengan pemilik obrok, di tempat ini sekarang sudah menjadi jujugan para penyuka jajanan (kudapan), orang yang mempunyai hajatan sering pesan dan belanja di tempat ini. Strategisnya tempat ini yang berada di jalur utama Jawa Timur menuju Jawa Tengah menjadi ampiran para pengemudi atau penumpang yang penasaran melihat pasar dadakan ini.

Tak hanya pedagang dari Ponorogo saja, pedagang dari Wonogiri, Magetan, Madiun, dan perbatasa Pacitan dan Trenggalek bertransaksi di tempat ini. Dan saya yakin 2-3 tahun lagi pasar dadakan ini akan menjadi sentra jajanan, kudapan, kuliner yang harus diperhitungkan oleh pemda pihak terkait.

Dan tentunya ini akan mempengaruhi transaksi jajanan di pasar induk Songgo langit, namun siapa yang bisa melarang? dan mengapa di larang? Unik ternyata pasar bisa mati tapi tidak bisa dimatikan, pasar tidak bisa dibuat namun hanya sepele saja awalnya.

Dan untuk melihat liputan unik tentang pasar buka Pasar tradisional

*) Salam jalan-jalan
*) Salam kuliner
*) Salam Kampret

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun