Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Perkasa dari Pasar Songgolangit

26 Januari 2014   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang anak-cucu mereka ikut ke pasar, selain bekerja mereka "nyambi momong", karena kebetulan bapak dan ibu cucunya bekerja di Pasar Songgolangit ini juga.

139071149311918107
139071149311918107
Sambil momong cucu

Bermodal "jarik lompong keli" mereka bekerja, jarik lompong keli ini kuat dan tidak molor berbahan mirip kain jeans berwarna coklat dan bergaris biru. Dan jarik lompong keli ini menjadi ciri khas mereka, selain telanjang kaki, ketika ditanya mengapa tidak pakai alas kaki? Mereka menjawab kalau pakai alas kaki takut jatuh karena pasar sering kali licin atau becek. Kaki mereka bertahun-tahun terbiasa kepanasan atau di tempat becek.

1390711593165291263
1390711593165291263
Jarik lompong keli dan tanpa alas kaki, ciri khas mereka
1390711715272682831
1390711715272682831
Mudah dicari, selalu didekat orang belanja

Sangat mudah mencari mereka, mereka akan mendekati orang yang sedang belanja dan menawarkan diri, dan akan setia mengikuti dan membawakan barang belanjaan sampai selesai.

Mereka tidak mematok tarif, biasanya kalau pedagang yang berdagang di Pasar Songgolangit memberi 5 ratus rupiah tiap kali gendongan. Namun bagi para pembelanja sering memberikan 1 ribu rupiah bahkan tak jarang memberi lebih.

13907118381391114063
13907118381391114063
Berkat punggungnya anaknya bisa sekolah

Dari jerih payahnya jadi kuli panggul mbah Jarmi bisa menguliahkan anaknya di Malang meski mendapat beasiswa, meski glaukoma mendera matanya namun ia tetap bekerja demi keluarganya, untung biaya operasi matanya dijamin pemerintah lewat Jamkesmas yang katanya kini diubah namanya jadi BPJS, sesuatu yang berharga banget bagi keluarganya.

1390712003488825946
1390712003488825946
Mengantar belanjaan sampai parkiran

Mereka terkenal jujur, sekali ditunjukkan mobil pengangkut barang dagangan mereka langsung mengangkut bawaan meski didampingi yang menyuruhnya, sementara pemakai jasa bisa terus berbelanja. Pantangan buat mereka untuk berbuat curang, karena seluruh pasar sudah mengenalnya, petugas keamanan akan langsung menagkapnya bila mendapatkan laporan, tapi mereka lebih takut dosa daripada itu semua. Dengan begitu para pengguna jasa tidak usah khawatir akan barang belanjaannya.

13907121531751516296
13907121531751516296
Mirip guide, mereka mengantar para pembelanja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun