Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Ramen] Semalam dengan Ningrum PSK Ngguyangan

10 Januari 2012   09:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05 11969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Ramen] Semalam Dengan Ningrum PSK Ngguyangan

Oleh : Nanang Diyanto Ds (68)

"Mas aku numpang treknya sampeyan sampai Madiun." pinta pelayan warung  kopi yang warungnya sering kusinggahi, seraya menyodorkan secangkir kopi,

"Jam yahmene kok ape bali la ngidulmu ape numpak opo?" aku menjawab sambil menerima kopi cangkir yang disodorkannya.

"Wis to mas pokoknya aku bareng sampeyan, nanti ngidulku tak naik ojek" desak dia.

"Ya sudah asal mau nahan bau brambang...." jawabku, dan tanpa menjawabnya dia langsung ke belakang ke arah dapur, dan terdengar percakapan dengan perempuan yang usianya mungkin seusia ibunya, aku menjawab begitu karena truk yang kukemudikan penuh muatan bawang merah [berambang].

Tak lama kemudian dia keluar dari balik kelambu [tirai] yang memisahkan warung dengan ruang tamu, dan aku benar-benar terkejut karena dia telah membawa 2 tas besar seperti mau pindahan.

"Wis ayo mas berangkat sekarang selak keburu malem..." ajak-nya padaku.

"Mbok kopi dan rawone katutno aku wae...." ucapnya pada perempuan yang agak tua yang dipamitinya tadi.

Segera aku membuka pintu truk dari arah kanan, dan tanpa komando dia langsung membuka pintu mobil dan meloncat di arah samping saya.

"Namaku Ningrum mas....." kata perempuan disampingku mengawali pembicaraan, dan aku hanya menganggukkan kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun