[caption id="attachment_322047" align="aligncenter" width="540" caption="Polwan berseragam menari Jathilan di Alun-alun Ponorogo"][/caption]
Tepuk tangan sorak sorai penonton yang memadati area patung singa depan paseban tak henti-hentinya ketika petugas pembawa acara Hari Jadi Kabupaten Ponorogo 518 mengumumkan kontingen Polres Ponorogo.
" Kita sambut penampilan polisi wanita dalam menari tari jathilan, selamat datang Briptu Kusuma, selamat HUT Polwan ke 65, terima kasih Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan........." pembawa acara berapi api disambut gemuruh sorai yang hadir.
Luar biasa di sela-sela tugasnya yang padat anggota kepolisian ini masih sempat berlatih dan ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang 518 sekaligus peringantan HUT Polwan 65. Penampilan mereka tak kalah dengan penari jathilan aslinya. Para anggota Polwan tersebut menurut pembawa acara berasal dari berbagai pelosok tanah air dan mereka sedang berdinas di Polres Ponorogo, ada yang dari Aceh, dari Medan, Madiun, serta para Polwan yang asli kelahiran Ponorgo.
Bupati dan jajarannya nampak bergembira sekali, dan merupakan kado yang luar biasa buat Ponorogo, korp Polisi merasa memiliki, dan ikut melestarikan seni asli Ponorogo ini. Kegembiraan juga nampak sekali dari senyuman dari Kapolres beserta ibu, bahwa anggota mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat dan seni, adat istiadat dimana mereka bertugas.
[caption id="attachment_322048" align="aligncenter" width="360" caption="Canti, cekatan, dan gemulai"]
[caption id="attachment_322050" align="aligncenter" width="540" caption="kolone senapan di belakang barisan penari"]
Pada kirab budaya tersebut juga diikuti oleh barisan gabungan Polwan dan Polisi bersenjata lengkap, semacam parade, dan kolone yang kali ini sekaligus perayaan HUT Polwan yang ke 65.
Mewakili masyarakat Ponorogo Bupati dan wakil bupati mengucapkan Hari jadi Polwan, dan dilanjutkan photo bersama penari (Polwan) , Bupati, Wabup, Kapolres dan jajaran Muspida.
[caption id="attachment_322052" align="aligncenter" width="540" caption="Siapa sangka penari cantik ini Keluarga besar Polri"]
Dalam penampilan di hari puncak ini benar benar akan sulit mengenali mereka, mereka bukan seperti Polwan, mereka seperti bukan korp Polisi, mereka seperti bukan anggota Bhayangkari, luar biasa mereka bisa berkamuplase. Gerakan lincah gemulai takkalah dengan penari jathilan yang biaanya jauh lebih muda dari mereka. Meski sebagin mereka sudah bersuami dan berputera penampilan mereka luar biasa.
[caption id="attachment_322053" align="aligncenter" width="360" caption="meski tak muda lagi, gemulai dan kecantikannya tak kalah dengan penari asli"]
Tarian kali ini dilengkapi dengan sendra tari, yang menceritakan awal mula terjadinya reyog, tarian merak, warok, jathilan, penthul, dan klono sewandono, dan reyog dadag merak berpadu dalam satu arena. Dan suasana tambah meriha ketika ada 200 an reyog dadag merak bersamaan tampil di arena alun-alun, karena baru kali ini reyog sebanyak itu berkumpul dan menari bersama secara massal.
[caption id="attachment_322054" align="aligncenter" width="540" caption="para prajurit berkuda sedang bertempur dengan merak penyerang"]
[caption id="attachment_322055" align="aligncenter" width="540" caption="bersatu dengan warok prajurit berkuda melawan musuh"]
[caption id="attachment_322056" align="aligncenter" width="540" caption="tari merak dalan cerita asal mula reyog oleh Polwan"]
[caption id="attachment_322057" align="aligncenter" width="540" caption="satu team komplit pertunjukan"]
photo bersama Bupati, wabup, kapolres beserta penari lainnya
"Selamat Hari Jadi Ponorogo 518, Selamat HUT Polwan 65"
*) Salam Jepret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H