Dalam penampilan di hari puncak ini benar benar akan sulit mengenali mereka, mereka bukan seperti Polwan, mereka seperti bukan korp Polisi, mereka seperti bukan anggota Bhayangkari, luar biasa mereka bisa berkamuplase. Gerakan lincah gemulai takkalah dengan penari jathilan yang biaanya jauh lebih muda dari mereka. Meski sebagin mereka sudah bersuami dan berputera penampilan mereka luar biasa.
[caption id="attachment_322053" align="aligncenter" width="360" caption="meski tak muda lagi, gemulai dan kecantikannya tak kalah dengan penari asli"]
Tarian kali ini dilengkapi dengan sendra tari, yang menceritakan awal mula terjadinya reyog, tarian merak, warok, jathilan, penthul, dan klono sewandono, dan reyog dadag merak berpadu dalam satu arena. Dan suasana tambah meriha ketika ada 200 an reyog dadag merak bersamaan tampil di arena alun-alun, karena baru kali ini reyog sebanyak itu berkumpul dan menari bersama secara massal.
[caption id="attachment_322054" align="aligncenter" width="540" caption="para prajurit berkuda sedang bertempur dengan merak penyerang"]
[caption id="attachment_322055" align="aligncenter" width="540" caption="bersatu dengan warok prajurit berkuda melawan musuh"]
[caption id="attachment_322056" align="aligncenter" width="540" caption="tari merak dalan cerita asal mula reyog oleh Polwan"]
[caption id="attachment_322057" align="aligncenter" width="540" caption="satu team komplit pertunjukan"]
photo bersama Bupati, wabup, kapolres beserta penari lainnya
"Selamat Hari Jadi Ponorogo 518, Selamat HUT Polwan 65"
*) Salam Jepret