Seselesainya menyetrum, dengan sepeda onthelnya mereka menuju di daerah selatan paju untuk menjajakan ikan hasil tangkapannya, tepatnya di daerah utara Dengok selatan Paju (Cemara).
Sebelum dijajakan ikan mereka bersihkan tahi , jerohan dan sisiknya, dan dicuci dengan air bersih. Dan mereka kelompokan berdasar jenis ikan, besar kecil ikan.
Ikan-ikan yang sudah dibersihkan mereka taruh di selonjor daun pisang, dan mereka bagi-bagi, dan tiap bagian rata-rata mereka hargai  5-10 ribu, dan untukudang dan belut bisa mencapai 15 ribu. Rata mereka bisa membawa pulang uang 40-70 ribu dengan bermodal aki yang distrum, serok ikan, rangkaian kabel, dan tak yang terbuat dari anyaman.
Mereka di Cemara ini sampai jam 12 an atau sampai ikannya habis terjual.
Selain mereka jual sendiri, ikan-ikan di boking oleh warung warung serta dibeli ibu-ibu untuk di jual di pasar Legi. Tentunya harga borongan tidak setinggi harga eceran di Cemara ini.
Ada puluhan orang di daerah ini yang pekerjaannya menyetrum ikan, mereka berangkat pagi-pagi dan pulang menjelang dhuhur. Musim Penghujan hasl tangkapannya akan lebih banyak dan ikan lebih besar-besar serta lebih bersih.
Mereka tidak mengeluh meski sungai kotor dan bahu, badan mereka sudah kebal dari gatal akibat kotornya sungai, mereka sudah puluhan tahun penyakit sudah bosan menghinggapinya katanya.
Hidup dan hidup mereka harus tetap hidup, meski menganggu lingkungan hidup.
Lihat Sosbud Selengkapnya