Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Meriahnya Pembukaan Festival Reyog Nasional

19 Oktober 2014   14:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari kebatan, kebatan diambil dari gerakan reyog 'Ngebat' yang artinya bergerak dan bangkit, ini adalah pesan dari pencipta tari untuk kebangkitan Ponorogo atau Indonesia untuk lebih baik.

Penarinya berpakain dan ber make up lucu, separoh wajah cantik dan saparohnya lagi macan yang menyeramkan, daan berpakaian atribut reyog dihiasi bulu merak. Mirip group reyog yang dikemas mini dan di mainkan satu orang. Gerakannya lincah meski meliuk-liuk seperti harimau yang bermahkota burung merak.

[caption id="attachment_329848" align="aligncenter" width="600" caption="Warog bagian pakem tari reyog kolosal"]

14136746901930749071
14136746901930749071
[/caption]

Tarian reyog dalam bentuk pakem (baku) juga ditampilkan, kali ini juga di tampilkan oleh siswa-siswa SMK (STM), mulai keluarnya warog, dan diikuti tarian jathilan, ganongan, bujang ganong dan dadag merak. Meski umur masih muda mereka terampil membawakannya, mungkin sudah terlatih atau terbiasa membawakannya karena menjadi seni wajib di sekolah-sekolah, wajib bisa membawakannya.

[caption id="attachment_329849" align="aligncenter" width="600" caption="Tari jathilan, penampilan reyog SMKN 1 Jenanagan"]

1413674803108604564
1413674803108604564
[/caption]

[caption id="attachment_329850" align="aligncenter" width="600" caption="Gemulainya penari jathilan"]

14136749341536703654
14136749341536703654
[/caption]

[caption id="attachment_329852" align="aligncenter" width="600" caption="Jathilan dan ganongan"]

14136750861968289956
14136750861968289956
[/caption]

[caption id="attachment_329853" align="aligncenter" width="600" caption="Piala Presiden FRN, diserahkan dari pemenang tahun lalu (Wonogiri) kepada bupati, dan selanjutnya bupati diserahkan ke panitia untuk diperebutkan kembali"]

14136751611587026115
14136751611587026115
[/caption]

Festival Reyog Nasional kali ini memasuki tahun yang ke XXI memperebutkan piala Presiden, penyerahan piala dari pemenang tahun lalu kepada bupati, dan selanjutnya bupati menyerahkan kepada panitiya untuk diperebutkan lagi di FRV XXI kali ini.

[caption id="attachment_329854" align="aligncenter" width="600" caption="Pemukulan gong sebagai tanda dibukannya Festival Reyog Nasional ke XXI"]

1413675334956833148
1413675334956833148
[/caption]

Pemukulan gong oleh bupati sebagai imbolik dimulainya FRN XXI dan dimulainya rangkain Grebeg Suro, seperti biasanya setiap Grebeg Suro diikuti pasar malam di alun -alun seputar panggung utama, pemilihan Kakang dan Senduk Ponorogo, Kirab budaya, Ziarah Makam Leluhur, Pameran fotography tentang budaya, Larungan dan risalah doa di telaga Ngebel, pertunjukan wayang kulit, kethoprak. Dan acara baru berakhir tanggal 1 Muharam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun