Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Tersirat dari Tari Barong dan Keris di Bali

2 November 2014   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:54 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_332565" align="aligncenter" width="600" caption="tari barong, pertempuran antara kebajikan dan kebatilan"][/caption]

Pada setiap tarian daerah atau adat pasti ada makna atau pesan yang ada didalamnya, begitu penjelasan I Made Wiriasa (saya lebih seneng menyebut Bli Kumis), karena kumisnya tipis diatas bibirnya yang murah senyum.

"Tari barong dan reyog itu intinya sama, pertarungan antara kebajikan dan kebatilan, dan selalu kebatilan kalah dengan kebajikan, namun di tarian barong antara kebajikan dan kebatilan sama-sama kuat dan abadi sepanjang jaman, dan ini yang membuat orang Bali selalu waspada dimana ada kebajikan pasti ada kebatilan, begitu sebaliknya" jelas Bli Kumis dalam perjalanan menuju Sanggar Uma Dewi tempat pementasan tari Barong.

[caption id="attachment_332584" align="aligncenter" width="600" caption="I Made Wiriasa (saya lebih seneng menyebut Bli Kumis)"]

14148498021827835326
14148498021827835326
[/caption]

"Untuk jelasnya mari kita turun dari kendaraan dan sama-sama kita saksikan pertunjukannya" Bli Kumis menutup pembicaraan dan segera turun dari kendaraan dan segera menuju bangunan besar dan kokoh tempat tari Barong dipentaskan.

[caption id="attachment_332564" align="aligncenter" width="600" caption="3 manusia bertopeng pengikut Rangda mengganggu kedamaian hutan"]

1414846693601481283
1414846693601481283
[/caption]

Kehidupan dalam hutan belantara terasa damai, hiduplah barong, kera dan makluk lainnya dalam hutan. Namun kedamaian itu tidak berlangsung lama dengan hadirnya 3 orang bertopeng yang menggabarkan sosok jahat, dan karena merasa terganggu kera-pun bertempur, dan kera berhasil memotong hidung salah satu diantara mereka. Ketiga orang ini adalah pengikut Rangda (tokoh jahat) bersama-sama pengikut Rangda lainnya sedang mencari dan mengganggu Dewi Kunti dan pengikutnya.

[caption id="attachment_332569" align="aligncenter" width="600" caption="Patih yang akan ditemui Dewi Kunti dan pengikutnya"]

14148469401502324274
14148469401502324274
[/caption]

[caption id="attachment_332567" align="aligncenter" width="600" caption="dengan kecantikan dan gemulai tubuhnya penari ini menggoda pengikut Dewi Kunti"]

1414846877298903673
1414846877298903673
[/caption]

Mulai dari wajah buruk rupa yang menyerupai babi hutan sampai penari cantik mengganggu dan menggoda Dewi Kunti dan pengikutnya yang sedang dalam perjalanan menemui patihnya. Godaan dari penari cantik ini bisa mempengaruhi sebagian pengikut Dewi Kunti, namun sebagian dari mereka teguh tidak tergoda dan terus melanjutkan perjalanan dengan Dewi Kunti. Namun Rangda dan pengikutnya terus menggangu Dewi Kunti dan akhirnya Dewi Kunti kalah dan atas kekalahannya dia harus menyerahkan anaknya yang bernama Sahadewa di kemudian hari.

[caption id="attachment_332570" align="aligncenter" width="600" caption="Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa"]

1414847012660966210
1414847012660966210
[/caption]

Dewi sebenarnya enggan dan berat hati untuk menepati janjinya kepada Rangda untuk menyerahkan anak satu-satunya, namun karena bisikan syetan (Roh Rangda) akhirnya Dewi Kunti marah dan mengusir anaknya, dan memerintahkan patih untuk membuang anaknya didalam hutan, Dan Sahadewa-pun ditali disebuah pohon didalam hutan belantara oleh patih yang juga telah kerasukan roh jahat.

[caption id="attachment_332571" align="aligncenter" width="600" caption="Sahadewa diikat di hutan oleh patih yang kerasukan roh jahat"]

14148470672057695213
14148470672057695213
[/caption]

[caption id="attachment_332572" align="aligncenter" width="600" caption="Sahadewa diselamatkan Dewa Siwa, dan dianugrahi keabadian"]

1414847131488653205
1414847131488653205
[/caption]

Maka turunlah Dewa Siwa dan memberikan anugrah keabadian kepada Sahadewa, dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda.

Karena mengetahui Sahadewa masih hidup maka datanglah Rangda ke dalam hutan untuk mencabik-cabik tubuh Sahadewa, dan pertempuran pun terjadi dan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Dan membuat Rangda sadar dan memohon kepada Sahadewa untuk menyelamatkan (menyempurnakan) roh-nya agar bisa masuk surga. Dan permintaan ini dipenuhi dan Rangda-pun bisa masuk surga.

[caption id="attachment_332573" align="aligncenter" width="600" caption="Rangda yang tak bisa mengalahkan Sahadewa akhirnya sadar dan memohon disempurnakan agar bisa masuk ke surga kepada Sahadewa"]

14148471791191445331
14148471791191445331
[/caption]

[caption id="attachment_332574" align="aligncenter" width="600" caption="meski Rangda sudah bertobat namun pengikutnya masih belum terima"]

14148472321899258468
14148472321899258468
[/caption]

[caption id="attachment_332575" align="aligncenter" width="600" caption="babi hutan ini penjelmaan dari pengikut Rangda"]

14148472821121860832
14148472821121860832
[/caption]

[caption id="attachment_332576" align="aligncenter" width="600" caption="Kalika berubah menjadi burung dan bertempur melawan Sahadewa"]

1414847326965442410
1414847326965442410
[/caption]

[caption id="attachment_332577" align="aligncenter" width="600" caption="pengikut Rangda terus melawan Sahadewa yang karena kesaktiannya bisa berubah menjadi barong"]

14148473941366920479
14148473941366920479
[/caption]

Meskipun Rangda sudah akur dan sudah masuk surga berkat bantuan Sahadewa, namun para pengikutnya masih tidak terima dan terus memusuhi dan menggangu Sahadewwa dan pengikutnya.

Kalika adalah pengikut Rangda yang bisa berubah-rubah bentuk, berubah menjadi burung namun bisa dikalahkan oleh Sahadewa, Berubah menjadi babi hutan namun juga bisa juga dikalahkan, dan bisa berubah menjadi Rangda. Dan ketika berubah menjadi Rangda inilah Sahadewa juga tidak bisa mengalahkan, begitu juga sebaliknya tidak ada yang menag dan tidak ada yang kalah. Pertarungan antara Sahadewa yang telah berubah menjadi barong melawang Rangda  menjadi abadi menjadi simbol perlawanan atau pertempuran antara 'kebajikan' dan 'kebatilan' sepanjang masa dan sepanjang manusia ada di dunia. Ini melambangkan nafsu baik dan nafsu buruk yang akan selalu ada selama dunia masih ada.

141484743263573072
141484743263573072

[caption id="attachment_332579" align="aligncenter" width="600" caption="pertunjukan magis, saling menusuk dengan benda tajam namun tanpa terluka"]

141484749017226209
141484749017226209
[/caption]

[caption id="attachment_332580" align="aligncenter" width="600" caption="pertunjukan mirip debus, tahan senjata tajam"]

14148475331691020931
14148475331691020931
[/caption]

Namun selama manusia berbuat kebajikan (berpegang teguh pada agama) pasti ada pertolongan dari Tuhan (Hyang Widi). Sebagai anugrah diberikannya air suci bagi oarang yang baik dan bertaubat.

Tampak orang-orang yang sudah mendapat percikan dari air suci kebal dari senjata tajam (keris). Nuansa magis dan menakutkan ketika para penari saling menusukkan keris dan senjata tajam pada tubuh mereka sendiri dan teman seama penari lainnya, namun tidak ada yang terluka diantara mereka.

"Salam Budaya"

*) Salam Njepret

*) Salam Berwisata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun