Kalika adalah pengikut Rangda yang bisa berubah-rubah bentuk, berubah menjadi burung namun bisa dikalahkan oleh Sahadewa, Berubah menjadi babi hutan namun juga bisa juga dikalahkan, dan bisa berubah menjadi Rangda. Dan ketika berubah menjadi Rangda inilah Sahadewa juga tidak bisa mengalahkan, begitu juga sebaliknya tidak ada yang menag dan tidak ada yang kalah. Pertarungan antara Sahadewa yang telah berubah menjadi barong melawang Rangda  menjadi abadi menjadi simbol perlawanan atau pertempuran antara 'kebajikan' dan 'kebatilan' sepanjang masa dan sepanjang manusia ada di dunia. Ini melambangkan nafsu baik dan nafsu buruk yang akan selalu ada selama dunia masih ada.
[caption id="attachment_332579" align="aligncenter" width="600" caption="pertunjukan magis, saling menusuk dengan benda tajam namun tanpa terluka"]
[caption id="attachment_332580" align="aligncenter" width="600" caption="pertunjukan mirip debus, tahan senjata tajam"]
Namun selama manusia berbuat kebajikan (berpegang teguh pada agama) pasti ada pertolongan dari Tuhan (Hyang Widi). Sebagai anugrah diberikannya air suci bagi oarang yang baik dan bertaubat.
Tampak orang-orang yang sudah mendapat percikan dari air suci kebal dari senjata tajam (keris). Nuansa magis dan menakutkan ketika para penari saling menusukkan keris dan senjata tajam pada tubuh mereka sendiri dan teman seama penari lainnya, namun tidak ada yang terluka diantara mereka.
"Salam Budaya"
*) Salam Njepret
*) Salam Berwisata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H