[caption id="attachment_335010" align="aligncenter" width="600" caption="kakak saya, dan mereka terus saja berdiskusi"]
"Teman-teman.... bus ini sampai Surabaya, yang tun mojokerto bisa turun di terminal Mojokerto, dan yang Surabaya terus ke Surabaya, yang Trenggalek Ponorogo Madiun turun di terminal Madiun saja...." salah satu dari mereka sambil berdiri, dan suasana tambah gaduh karena mereka terlanjur banyak yang membayar cuma sampai Madiun.
"Tenang.... tenang...... yang sudah terlanjur membayar nanti tinggal nambah ongkos saja jangan panik...." teriak kondektur menenangkan adik-adik muda ini.
Sebagian dari mereka ada yang saling foto selfi dengan ponsel mereka, saling tukar pin bb, ada yang menagis, ada yang sedang menelepon rumah untuk dijemput bila sesampai di kota tujuan, muka sedih dari mereka tidak bisa ditutupi karena gagal untuk kali pertama mewujudkan impiannya untuk bekerja, mungkin saja kebanyakan dari mereka sedang lapar, mereka saling berbagi dan berebut roti dari bekal sebagian dari mereka.
Wajah lesu, tak semangat, keputus asaan dari penerus bangsa ini tampak ketara, sampai-sampai krue bus dengan sabar menenangkan dan menghiburnya, begitu juga penumpang yang lain. Kapasitas  tempat duduk 60 dikurangi 7 penumpang sebelumnya, bearti jumlah mereka lebih dari 50 orang.
[caption id="attachment_335036" align="aligncenter" width="600" caption="kondektur menenangkan diantara yang menagis, tampak sabar dan trenyuh dengan mengusap kepala mereka"]
[caption id="attachment_335013" align="aligncenter" width="600" caption="pedagang makanan yang keluar masuk bus di terminal Ngawi mereka cuekin, mereka masih bingung dengan nasib mereka sendiri, sebagian mereka tertidur kecapekan"]
Sesampai hutan barat Ngawi suasana agak tenang, hanya 1-2 diantara mereka saling telephone dengan orang rumah. Jalan berkelok dan bergelombang menbuat 3-4 dari mereka mabuk perjalanan dan muntah, kenek dan kondektur dibuat sibuk berlarian memberikan kresek hitam, dan menaruhkan pasir untuk menutupi muntahan yang berhambura di lantai bus.
[caption id="attachment_335008" align="aligncenter" width="600" caption="sopir bus mengurangi kecepatan, ada pemeriksaan polisi di Ngawi"]
Sesampai di dekat terminal bus Ngawi bus menepi tampak banyak polisi dipinggir dijalan, kelihatanya ada pemeriksaan polisi. bus tidak berhenti hanya memperlambat perjalanan. Dan 1/5 km dari tempat itu polisi juga banyak lagi, jalanan sedikit macet, ternyata ada truk tronton yang terguling. Lagi-lagi namanya anak muda mereka saling motret lewat tebalnya jendela untuk mengabadikannya.
"Bilang kepada temanmu yang rumahnya Ponorogo bisa bareng aku, aku bawa roda 4 tak titipkan di terminal Madiun...." tawar saya.