Bangunan masjid ini berarsitektur miri bangunan kelenteng menurut ustad Hasan Basri, sebagai muslim Tionghoa yang di Indonesia ingin mengenang leluhurnya yang mayoritas beragama Budda, bangsa Tionghoa adalah bangsa yang menjunjung tinggi budaya leluhurnya.
Ustad muda itu juga menceritakan pada hari Imlek kemarin di masjid Cheng Hoo ini juga diadakan kegiatan menyambut tahun baru Imlek dengan kegiatan bernuansa Islam, "Imlek bukan hanya milik Tionghua, bukan milik Budda, Indonesia juga punya, muslim juga boleh, seperti kemarin temma-nya tentang jilbab, antusiasnya luar biasa dan halaman ini penuh jamaan pengajian.." katanya.
[caption id="attachment_352577" align="aligncenter" width="480" caption="halaman yang luas dan beratap membuat jamaah pengajian terlindung dari panas dan hujan, sekaligus dimanfaatkan untuk olah raga basket"]
[caption id="attachment_352579" align="aligncenter" width="480" caption="spanduk daftar penceramah terpasang di sisi lapangan, dai-dai ternama sering mengisi di pengajian di masjid Cheng Hoo ini"]
Halaman masjid yang teduh dan luas yang biasanya digunakan untuk jamaah pengajian di waktu sela dipergunakan untuk lapangan basket sekolah sekitar dan masyarakat sekitar, tentunya saling menjaga kesopanan dan saling toleransi ketika ada ibadah di masjid.
Indahnya toleransi di masjid Cheng Hoo yang diceritakan Hasan Basri ini, luar biasa semoga membuat Indonesia yang beragam ini semakin makmur dan berbudaya.
[caption id="attachment_352580" align="aligncenter" width="480" caption="gapura masuk masjid Cheng Hoo, berada di barat taman makam pahlawan jl. Kusuma bangsa Surabaya, depan THR"]
Masjid Cheng Hoo Surabaya ini berada di belakang Taman Makam Pahlawan jl. Kusuma Bangsa, lewat jalan kanan atau kiri TMP. Dan berada tepat di seberang jalan dengan THR (Taman Hiburan Rakyat).
"Selamat berkunjung di masjid Cheng Hoo"
Untuk melihat liputan dari teman teman lainnya buka di sini
*) Salam Njepret
*) Salam Budaya
*) Salam Kampret