Oleh : Santoso, S.Sos
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini (28 Oktober) masih dalam situasi pandemi Corona. Kondisi tersebut tentu berimbas pada kegiatan pemuda untuk memperingati secara terbuka dengan melibatkan banyak orang.Â
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentu masih diterapkan di daerah yang masih dalam situasi zona kuning dan merah. Semangat kaum muda benar-benar diuji dalam melangsungkan kegiatan Hari Sumpah Pemuda dengan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, ada hal yang menjadi refrensi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ditengah pandemi Covid-19. Misalnya, seperti mengadakan kegiatan Literasi Pemuda. Kegiatan tersebut dirasa bernilai positif.Â
Karena, kegiatan literasi dapat menambah wawasan, mengasah ketajaman dalam berfikir, dan keterampilan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Selain itu, kegiatan literasi bisa dilakukan di rumah.
Era Modern ini, perekembangan teknolgi yang semakin pesat, kaum muda jangan sampai tidak bijak menggunakan Media Sosial (Medsos). Misalnya, menulis dan meposting sesuatu yang berkonten Negatif di Media Sosial (Facebook, Instagram, Twiter) atau Media Sosial lainnya. Sehingga tulisan tersebut memicu perpecahan. Alangkah Positifnya kaum muda  menulis ide-ide yang cemerlang di Media (Koran dan Online).
Tentunya, menulis perlu memiliki niat yang kuat, pemikiran yang tajam juga pelatihan yang baik. Menulis pun harus didasari dengan refrensi yang kuat.Â
Misalnya, Refrensi bisa diperoleh dengan rajin membaca buku maupun berita. Memang, menjadi pembaca yang setia tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Â Tetapi jika dilakukan dengan kesungguhan akan menjadi terbiasa.
 Sejalan dengan tema Hari Sumpah Pemuda tahun 2020 yakni '' bersatu dan bangkit". Maka pemuda harus bisa mengambil makna dengan merialisasikan membuat gerakan literasi.Â
Esensi dari kegiatan itu dapat juga membangun persatuan. Berbagai gagasan anak-anak muda yang positif dari berbagai  daerah dapat dituangkan dalam bentuk tulisan di media.
Masa pandemi Covid-19, tulisan-tulisan anak muda pun dibutuhkan. Misalnya, seperti tulisan yang mengandung nilai persatuan di tengah kondisi pandemi Corona. Langkah pemuda untuk mengadakan kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah solutif untuk mengurangi  berkumpul secara skala besar.Â
Mekanisme gerakan literasi pemuda dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi, misalnya melalui organisasi kepemudaan bekerja sama dengan media untuk mengadakan pelatihan menulis. Tentunya, pelatihan tersebut dengan menggunakan Zoom Meeting.
Selain mengurangi berkumpulnya kerumunan, Gerakan Literasi juga dapat mencetak generasi-generasi penulis. Karena dengan tulisan dapat merubah keadaan Bangsa pun tidak hilang dari sejarah. Seperti yang pernah dikatakan Pramodya Ananta Toer ''Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna". Lebih lanjut Pram mengatakan ''Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah".
Selain itu, menulis dapat mengekspresikan diri lewat tulisan. Tentunya, tulisan yang baik. Berbagai media cetak dan Online di Negeri ini, banyak memberikan peluang besar bagi penulis untuk mengirimkan karya-karya tulis yang baik. Misalnya media Nasional seperti koran kompas, Koran Sindo, Koran Jawa Pos dan Media Online Detik.Com, serta media lainnya. Jika tulisan tersebut memenuhi standard untuk di publikasian, maka media akan menerbitkan.
Gerakan Literasi Pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun ini (28 Oktober), diharapkan bisa memberikan spirit kaum muda dalam membangun persatuan di tengah --tengah kondisi pandemi Covid-19. Jangan sampai momentum Hari bersejarah ini dilewatkan begitu saja tanpa kegiatan yang bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI