Mekanisme gerakan literasi pemuda dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi, misalnya melalui organisasi kepemudaan bekerja sama dengan media untuk mengadakan pelatihan menulis. Tentunya, pelatihan tersebut dengan menggunakan Zoom Meeting.
Selain mengurangi berkumpulnya kerumunan, Gerakan Literasi juga dapat mencetak generasi-generasi penulis. Karena dengan tulisan dapat merubah keadaan Bangsa pun tidak hilang dari sejarah. Seperti yang pernah dikatakan Pramodya Ananta Toer ''Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis dan tulis. Suatu saat pasti berguna". Lebih lanjut Pram mengatakan ''Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah".
Selain itu, menulis dapat mengekspresikan diri lewat tulisan. Tentunya, tulisan yang baik. Berbagai media cetak dan Online di Negeri ini, banyak memberikan peluang besar bagi penulis untuk mengirimkan karya-karya tulis yang baik. Misalnya media Nasional seperti koran kompas, Koran Sindo, Koran Jawa Pos dan Media Online Detik.Com, serta media lainnya. Jika tulisan tersebut memenuhi standard untuk di publikasian, maka media akan menerbitkan.
Gerakan Literasi Pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun ini (28 Oktober), diharapkan bisa memberikan spirit kaum muda dalam membangun persatuan di tengah --tengah kondisi pandemi Covid-19. Jangan sampai momentum Hari bersejarah ini dilewatkan begitu saja tanpa kegiatan yang bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI