Makanan atau jajanan yang manis-manis bukan menjadi bahan pokok yang rahasia lagi bagi anak-anak maupun orang tua dewasa. namun kebanyakan saya dan kita semua memungkiri bahwa pahit itu sangatlah tidak menyenangkan, seperti halnya kehidupan ini. :D
Sehingga di saat menjadi santri pun saya kerap sekali tidak kebagian gula karena gula yang di sediakan lebih sedikit dari sebelumnya, dan ini ternyata saya rasakan baik setelah saya tumbuh besar menjadi jagoan di kelas :D Â (jagoan tidur)
Sahabat bungomedia yang saya hormati, Di Era yang serba canggih dan teknologi makin maju seperti saat ini nyaris seluruh anak menggemari makanan manis, semacam permen, es krim, kue donat, serta cokelat. Walaupun sebenarnya yang diminati oleh buah hati kita ini sangatlah tidak baik jika di komsumsi secara berlebihan, suguhan atau santapan yang terlalu manis yang kita berikan kepada anak dapat mengundang bahaya buat kesehatannya.
Suguhan makanan yang manis yang memiliki banyak kandungan gulanya memanglah dapat diterima dengan gampang oleh lidah anak. karena hal ini salah satu sumber tenaga yang di hasilkan dari rasa manis yang ada pada kandungan gula. dan gula sebenarnya rendah nutrisi serta banyak mengandung kalori.
Tidak hanya itu, suguhan yang kita hidangkan dengan rasa manis kerap menimbulkan buah hati kita ketagihan bahkan bisa kecanduan gula.
Gula yang masuk ke dalam tubuhnya setelah di komsumsi membuat otak anak merasa lebih asyik dan cenderung menjadi tenang.
Lalu bagaimana cara mengurangi makanan yang manis untuk anak dan apakah semua itu ada efek sampingnya untuk kesehatan kita selaku orang tua atau hanya untuk anak-anak saja, mari kita semiak penjelasan dibawah ini.
Bahaya Makanan Manis Untuk Anak
Inilah akibat makanan yang kita suguhkan banyak mengandung bahan gula, yang pertama adalah mengakibatkan anak menjadi kecanduan serta ingin selalu meminta yang manis-manis saja, apapun itu jenis makanannya.
Hal ini dapat membuat anak maupun orang tua kesusahan untuk menghindari mengkomsumsi gula. Usaha untuk mengurangi manis gula itu sangat sulit, ditambah lagi gula dapat merangsang keingan wanita yang sedang ngidam dan ini tidak bisa di hindari lagi akan mengakibatkan semakin banyak mengkomsumsi manisnya gula yang berlebihan.
Anak-anak yang berumur 2--18 tahun disarankan untuk mengkomsumsi tidak lebih dari 25 gr gula ataupun tidak lebih dari 6 sendok teh gula per harinya. Sedangkan itu, anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun tidak disarankan untuk mengkomsumsi gula, saran ini saya dapatkan dari seorang dokter di daerah kami.
Apasaja Bahaya dari Makanan yang Manis
Bahaya untuk anak yang sering mengkomsumsi manis gula yang melebihi dari yang disarankan diatas adalah, tubuh anak atau badan anak sering gemetar, mudah sekali marah, anak lebih terlihat lesu atau menjadi pendiam, apabila anak tersebut tidak mengkomsumsi gula diatas sewajarnya.
Tidak hanya kecanduan gula, hidangan yang kita suguhkan untuk anak-anak, serta manisnya melebihi ketentuan saran dokter dapat mengakibatkan kesehatan, terutama pertumbuhan pada anak itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa bahaya yang disebabkan oleh makanan yang manis gula dan pola makan yang berlebihan yang di kutip dari situs alodokter:
1. Obesitas
Seperti yang telah dibahas di atas, gula rendah nutrisi tapi tinggi kalori. Bila Si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, kalori-kalori yang berasal dari gula tersebut menumpuk di tubuh.
Ingat pula, semakin seorang anak mengonsumsi makanan manis, semakin tinggi pula risiko anak tersebut untuk ketagihan dan ingin memakannya terus. Alhasil, anak-anak penggemar makanan manis berisiko tinggi mengalami obesitas, terutama bila tidak diimbangi dengan pengeluaran kalori yang cukup.
Selain itu, anak-anak yang mengalami obesitas saat masih kecil cenderung akan semakin bertambah berat badannya hingga dewasa. Jadi, bila pola makannya tidak segera diperbaiki, bahaya dari makanan manis bisa tetap berlanjut di kemudian hari ketika anak-anak sudah dewasa.
2. Penyakit kronis
Mengonsumsi makanan ataupun minuman manis yang mengandung banyak gula juga bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan hipertensi, bahkan sejak usia belia.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi minuman atau makanan manis mampu meningkatkan tekanan darah dan merangsang hati membuang lebih banyak lemak tidak baik ke dalam aliran darah. Kedua hal ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes.
3. Kerusakan gigi
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga bisa menyebabkan anak mengalami kerusakan gigi. Sisa gula yang menumpuk di celah-celah gigi Si Kecil ketika masuk ke dalam mulut akan bercampur dengan bakteri mulut.
Bila tidak segera dibersihkan, hal ini dapat menyebabkan Si Kecil mengalami sakit gigi seperti gigi berlubang. Gangguan pada kesehatan gigi ini bila tidak segera diobati bisa menyebabkan giginya mengalami kerusakan permanen, sehingga harus dicabut.
4. Menurunkan kecerdasan anak
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang banyak mengonsumsi minuman tinggi gula cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak banyak mengonsumsi gula.
Mengonsumsi gula berlebih bisa menurunkan kemampuan anak untuk memahami informasi yang diucapkan serta menyampaikan informasi melalui kata-kata dengan baik, mengoordinasikan penglihatan dalam aktivitas fisiknya, dan memecahkan masalah.
5. Memengaruhi perilaku
Bahaya makanan manis juga dapat berdampak pada perilaku anak. Asupan gula ini mampu memicu kenaikan gula darah secara drastis dan mengakibatkan buah hati menjadi hiperaktif atau biasa dikenal dengan istilah sugar rush. Hiperaktif adalah kondisi ketika anak mengalami peningkatan gerakan, tindakan impulsif, serta mudah teralihkan atau terdisktraksi.
Tips Mengurangi Makanan yang Manis
Makanan manis memang sangat erat dengan dunia anak-anak, Namun, bukan berarti Bunda tidak bisa mengurangi asupan gula pada Si Kecil. Agar terhindar dari bahaya-bahaya makanan manis di atas,Â
Ayah dan Bunda bisa mengganti suguhan atau makanan yang manis seperti permen, cokelat dengan buah-buahan yang juga memiliki rasa manis alami.
Selain berhemat dengan tidak belanja makanan di pasaran yang tentu kita belum tau bagaimana segi pembuatannya dan tempatnya, ayah dan bunda bisa mencoba membuat camilan manis yang lebih sehat sendiri di rumah.Â
Dengan begini, Ayah dan Bunda bisa mengontrol seberapa banyak gula yang ada di dalam makanan tersebut serta menambahkan kandungan nutrisi bermanfaat ke dalamnya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H