Beberapa contoh manfaat dari digitalisasi proses logistik tersebut antara lain AI yang mewujudkan terciptanya kendaraan tak berawak atau nesin produksi bekerja secara otomatis sehingga memudahkan pekerjaan manusia. Pemrosesan data yang besar dan kompleks dapat dimudahkan dengan penggunaan teknologi IoT dan big data analysis. Teknologi IoT juga memungkinkan manusia mudah berinteraksi dengan semua peralatan yang terhubung dengan jaringan internet.Â
Sementara AR atau robot dengan logika yang telah dikembangkan dan digunakan dibidang pengendalian proses produksi yang memungkinkan untuk diekspresikan dalam bentuk linguistik sederhana dengan aturan IF (A) then (B) dengan fungsi yang
ditetapkan. Kemudian 3DP banyak memberikan manfaat baik itu bagi individu maupun organisasi perusahaan untuk memproduksi barang yang mereka inginkan dan menyampaikannya kepada konsumen.
Perkembangan perdagangan melalui e-commerce memberi dampak yang signifikan terhadap logistik. Beberapa dampak tren e-commerce terhadap bisnis jasa logistik meliputi antara lain, meningkatnya pengiriman pada hari yang sama, adopsi teknologi dan otomasi digital seperti penggunaan teknologi Artificial Intellegent (AI) pekerjaan layanan logistik, seperti penggunaan chatbots dalam layanan pelanggan, optimalisasi rute pengiriman, dan penggunaan teknologi geo-fencing dalam pengiriman, dan penggunaan angkutan tanpa pengemudi.
Digitalisasi supply chain memungkin perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan, mengatasi tantangan disisi pasokan, dan meningkatkan efisiensi supply chain. Digitalisasi membawa supply chain 4.0 menjadi lebih cepat. Lebih fleksibel, pengiriman yang lebih kecil, lebih akurat, dan lebih efisien.
Digitalisasi akan terus mempengaruhi dunia bisnis, konten, dan arahannya menuntut perhatian yang serius jika tidak ingin ketinggalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H