Bahkan yang mengejutkan, secara diam - diam tanpa banyak pembahasan yang digembar - gemborkan (seperti drama) J&T Express sendiri telah merambah ke 4 negara di Asia Tenggara.
Keempat negara tersebut adalah Malaysia, Vietnam, Filiphina, dan Thailand. Urutannya berdasarkan pendirian ekspansinya yang mana Thailand menjadi yang terbaru pada bulan April 2019 ini.
"Posisi kita buka di sana [karena] mereka mendukung, ada kerja sama yang baik dengan mereka [e-commerce asal Indonesia]," tutur Iwan Senjaya selaku Key Account Manager J&T Express. Seperti yang dikutip dari laman bisnis.comÂ
Iwan pun menyebut bahwa setiap negara memiliki tantangan berbeda terutama dari demografi dan sosialnya, terlebih Indonesia yang memiliki > 17.000 pulau pun bisa, artinya negara lain pun pasti bisa.
Biaya logistik diperkirakan akan semakin murah, mengapa demikian? Hal itu karena disusul oleh perkembangan teknologi Industri 4.0, yang seperti kita sering dengar adalah Artificial Intellegence  atau sederhananya adalah kecerdasan buatan.
Dengan adanya perkembangan ini membuat perusahaan jasa logistik untuk berlomba - lomba menurunkan tarif di tengah penerapan era industri 4.0.
Saya pikir dengan meruaknya industri 4.0 ini, harusnya berdampak signifikan pada produk dan juga pengirimannya yang harus efisien, mengingat seperti yang saya singgung di awal tulisan ini bahwa cost logistic Indonesia masih tinggi, dan berdasarkan data 2018 LPI (Logistic Performance Index) Indonesia berada di posisi ke-46.
Seperti yang bisa kita lihat, posisi Indonesia terpaut 5 jarak dengan negara tetangga Malaysia yang berada di urutan 41.
Saya kira dengan Supply Chain Management yang baik & tepat bisa menjadi kunci untuk memenangkan persaingan sekarang ini, disamping dengan didukungnya pembangunan infrastruktur yang giat dibangun.