Coach Shin memberi instruksi dalam bahasa Korea, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Jeong Seok-seo jika itu ditujukan bagi pemain berbahasa Indonesia. Jika dimaksudkan kepada pemain naturalisasi yang berbahasa ibu Belanda, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah satunya.
Bayangkan jika instruksi diberikan untuk semua pemain sekaligus. Maka akan ada tiga bahasa yang terdengar secara bersamaan: Korea, Indonesia, juga Inggris. Jika para pemain berbahasa Belanda saling berkasak-kusuk, bertambahlah jadi empat bahasa.
Oke, ini bukan hal aneh dalam sepak bola modern. Misalnya di level klub yang mempunyai pemain dari banyak negara. Namun harus diakui jika ini jauh dari kata efektif dan efisien, baik segi biaya maupun dari segi komunikasi.
Yang seperti ini tidak akan terjadi lagi di era Kluivert. Ia berbahasa ibu Belanda, bahasa yang sama seperti banyak pemain naturalisasi di skuat timnas. Ia juga bisa berbahasa Spanyol, jadi tidak kesulitan ngobrol dengan Jordi Amat. Di atas semuanya, ia fasih berbahasa Inggris sebagai bahasa global.
Dengan lenyapnya satu hambatan, diharapkan performa para pemain jauh lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya kini mereka tidak perlu mengerutkan kening karena harus mendengarkan dua bahasa sekaligus saat menerima instruksi pelatih.
Lolos Langsung?
Balik lagi ke pertanyaan, mampukah Patrick Kluivert membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026?
Sama halnya kita percaya tim ini mampu melakukannya bersama STY, maka mereka juga pasti bisa mencapainya di bawah kepemimpinan Kluivert. Pertanyaan yang tepat menurut saya adalah, bakalan lolos langsung atau ke Putaran 4 dulu?
Soal itu, hitung-hitungan masih sama seperti semasa STY. Yakni wajib menang kala menjamu Bahrain dan Tiongkok di Jakarta, serta bisa meraup setidaknya satu angka kala bertandang ke Australia.
Melawan Jepang di matchday terakhir anggap saja tidak ada. Bukan bermaksud meremehkan, tetapi sehebat-hebatnya skuat Indonesia sekarang tetap masih beberapa tingkat di bawah Endo Wataru, cs.
Minimal 1 poin di kandang Australia ini target wajib yang harus dipenuhi Kluivert. Jika gagal tercapai, bisa-bisa untuk ke Putaran 4 pun tidak bisa karena poin setiap tim peringkat 3-6 sama-sama 6.
Pengalaman Kluivert melatih Brisbane Roar diharapkan memberi tambahan modal bagi pencapaian target minimal 1 poin vs Australia. Partai ini bakal sekaligus menjadi penentu nasib sang pelatih ke depan, setidaknya versi netizen yang maha benar.