Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Alasan Patrick Kluivert Sosok Tepat sebagai Pelatih Indonesia

6 Januari 2025   01:03 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:50 10190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert (kanan) kala mendampingi Louis van Gaal di bench timnas Belanda pada Piala Dunia 2014. (FOTO: Eurosport.com via Tribunnews)

Satu isu panas beredar, Ahad (5/1/2025) sore menjelang malam. Ada isyarat dari anggota Exco PSSI jika kontrak Shin Tae-yong bakal diputus. Lalu, siapakah calon penggantinya?

Di Twitter, ada empat tagar sekaligus yang menjadi trending topic bersamaan dengan naiknya isu ini. Mulai dari Shin Tae-yong sendiri, Erick Thohir, PSSI, serta tak ketinggalan Towel yang merujuk pada Bung Tommy Welly.

Mulanya saya acuh tak acuh saja. Namun desas-desus semakin kencang, sehingga akhirnya membuat saya terpaksa kembali menulis tentang sepak bola padahal baru beberapa hari lalu berkata ogah.

Saya tak akan mengulas apakah Coach Shin sebaiknya diganti atau tidak. Semua yang pernah membaca tulisan-tulisan saya di sini pasti sudah tahu bagaimana sikap saya terkait perkara ini.

Alih-alih, saya lebih suka membahas siapa kiranya sosok paling tepat untuk menangani timnas Indonesia saat ini. Terlebih beberapa isu tambahan beredar pula, di mana disebutkan jika kandidat pengganti STY adalah eks striker timnas Belanda.

Adalah jurnalis Firzie A. Idris yang mencuatkan rumor itu di akun X-nya. Ia menyatakan, dari berbagai sumber didapat informasi jika PSSI telah menjurus ke satu nama. Clue-nya itu tadi, eks striker Der Oranje.

Siapakah dia?

Banyak Kesamaan

Tebakan saya cuma satu: Patrick Kluivert. Kalau memang benar, maka di mata saya ini pilihan tepat karena sosok seperti Kluivert-lah yang sedang dibutuhkan timnas Indonesia sekarang.

Betul, eks striker timnas Belanda yang meneruskan karier sepak bola sebagai pelatih ada beberapa. Satu yang mungkin lebih dikenal generasi kiwari adalah Ruud van Nistelrooy, eks Manchester United yang sedang menangani Leicester City.

Namun dari semua nama pelatih berkebangsaan Belanda yang dulunya penyerang timnas, cuma Kluivert seorang yang memiliki banyak kesamaan dengan timnas Indonesia. Banyak faktor yang membuatnya dinilai bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Mari kita susun kepingan-kepingan informasi, situasi dan rumor yang membuat saya menebak calon pelatih baru kita adalah Kluivert. Sekaligus yang membuat ayah Justin Kluivert ini sosok paling pas menukangi Tim Garuda.

Berikut daftarnya:

  • PSSI dan KNVB punya ikatan kerja sama. Ini bukan rumor, melainkan fakta dan pernah disampaikan sendiri oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir di media beberapa bulan lampau.
  • Kabar jika pengurus PSSI bakal terbang ke Belanda untuk menemui Louis van Gaal.
  • Kenyataan jika Indonesia sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia.
  • Skuat timnas Indonesia didominasi pemain-pemain keturunan kelahiran Belanda.
  • Timnas Indonesia sedang tidak subur alias paceklik gol.
  • Ada pemain yang jebolan AZ Alkmaar, NEC Breda, FC Twente, serta ada pula yang sedang merumput di Brisbane Roar.

Dari deretan simpul di atas, semuanya mengarah ke satu nama: Patrick Kluivert. Dimulai dari kenyataan jika eks striker Ajax dan Barcelona ini adalah asisten Van Gaal saat Belanda menjadi peringkat ketiga di Piala Dunia 2014.

Selain itu, sepanjang karier kepelatihannya Kluivert juga pernah menjadi asisten manajer di AZ, NEC dan Roar. Lalu jabatan manajer penuh ia pegang sewaktu menangani Jong Twente.

Kemudian Kluivert pernah menangani timnas Curacao di Kualifikasi Piala Dunia 2018. Bahkan namanya masih harum di sana berkat gebrakan yang ia cetuskan, yakni memboyong pemain-pemain keturunan Curacao di Belanda untuk membela negara leluhur mereka.

Berkat strategi yang dicetuskan Kluivert inilah, performa Curacao kian menanjak dan jadi tim diperhitungkan di Karibia bahkan Concacaf. Pencapaian yang membuat situs resmi Concacaf menasbihkan Curacao sebagai tim paling meroket saat itu.

Kepingan Puzzle Terakhir

Riwayat Kluivert bersama Curacao inilah yang menjadi dasar penilaian saya jika ia merupakan sosok paling tepat untuk menjadi pelatih Indonesia saat ini. Tidak bisa tidak, seharusnya kiprah Indonesia bakal semakin mengilap di tangannya.

Kenapa saya berpendapat begitu? Karena kondisi Indonesia saat ini persis seperti Curacao saat ditangani Kluivert.

Pertama, Indonesia sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia. Maka kita butuh pelatih berpengalaman di ajang ini dan Kluivert memenuhi persyaratan tersebut.

Jika standarnya adalah STY yang pernah tampil di Piala Dunia 2018, Kluivert punya pengalaman sama. Bahkan pencapaian Belanda-nya Van Gaal-Kluivert di Piala Dunia 2014 lebih baik dari Korea Selatan-nya Coach Shin.

Selain pengalaman di putaran final, Kluivert juga pernah merasakan ketegangan fase kualifikasi bersama Curacao. Negara tempat kelahiran ibunya tersebut ia bawa melaju hingga ke putaran ketiga.

Tentu kita tak mau nasib sama menimpa Indonesia juga kelak. Namun jangan fokus ke tersingkirnya Curacao di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia, melainkan pada pengalaman Kluivert di ajang Kualifikasi Piala Dunia.

Lagipula, apa yang dipersembahkan Kluivert kala itu merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah sepak bola Curacao. Bayangkan, sebelum itu mereka bahkan tak mampu berbicara banyak di level Karibia.

Lihat, bukankah situasi tersebut mirip Indonesia yang hingga kini masih tertatih-tatih di kancah Asia Tenggara? Hanya para penggemarnya yang suka menyombong di media sosial jika timnas sudah kelas Piala Dunia.

Selain itu, Kluivert-lah yang meloloskan Curacao ke putaran final Concacaf Gold Cup 2017 setelah absen selama 40 tahun terakhir. Di level regional, ia juga mempersembahkan tiket ke putaran final Piala Karibia 2017.

Menariknya, sekalipun terhitung sukses dan menghadirkan prestasi, Kluivert memilih mundur. Posisinya digantikan oleh asistennya, Remko Bicentini, yang kemudian membawa Curacao menjuarai Piala Karibia 2017. 

Kedua, skuad Indonesia diisi banyak pemain keturunan kelahiran Belanda. Beberapa di antaranya pernah atau sedang membela klub yang sempat dilatih oleh Kluivert.

Sebagai orang Belanda, rasa-rasanya Kluivert tidak bakal kesulitan beradaptasi dengan para pemain Indonesia. Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk, Jay Idzes dan pemain kelahiran Belanda lainnya bisa membantu mempercepat proses ini karena memiliki kesamaan bahasa.

Lalu sebagai sosok yang mendorong "naturalisasi" semasa menangani Curacao, Kluivert adalah partner tepat bagi PSSI-nya Erick Thohir yang memilih strategi ini untuk mendongkrak prestasi timnas. Dengan kata lain, keberadaan Kluivert tidak akan mengganggu kelanjutan usaha mendatangkan pemain-pemain baru hasil binaan KNVB.

Semasa menangani Curacao, Kluivert berjasa meyakinkan sejumlah pemain yang berlaga di liga top Eropa untuk membela tanah leluhurnya. Satu di antaranya bintang Aston Villa Leandro Bacuna, saudara kandung pembobol gawang Indonesia Juninho Bacuna.

Poin terakhir, Kluivert yang eks bomber subur adalah mentor tepat bagi jajaran penyerang Indonesia yang tengah mandul. Kita sama tahu, tumpulnya lini depan timnas ini sudah menahun dan tak kunjung bisa diatasi STY.

Jika STY minta tambahan asisten pelatih khusus striker, Kluivert mustinya dapat melakukan tugas itu sendiri. Di usia 48 tahun, ia tentu masih dapat dengan mudah memberi contoh langsung bagaimana seharusnya mengeksekusi bola di depan gawang. 

Semasa membela Ajax dan Barcelona, rataan gol Kluivert 0,5% alias mencetak satu dari dua pertandingan. Demikian pula rekornya bersama timnas Belanda, yakni 40 gol dari 79 caps.

Kita tentu boleh berharap kesuburan Kluivert sebagai pemain menular pada striker timnas. Sebagai pelatih, pastilah peraih trofi Liga Champion ini bakal menurunkan ilmunya kepada Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, juga terutama ... Rafael Struick.

Jadi, jika memang PSSI memecat Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas, bagi saya ini langkah brilian. Kluivert adalah sosok paling tepat bagi Indonesia saat ini.

Sekali lagi, ini menurut pandangan saya.

Talang Datar, dini hari 6 Januari 2025

UPDATE 6/1/2025 20:31 WIB: Akun X jurnalis Fabrizio Romano mengonfirmasi jika PSSI telah mencapai kesepakatan dengan Patrick Kluivert. Eks bomber Ajax dan Barcelona ini diikat kontrak 2 tahun, plus opsi perpanjangan 2 tahun. Targetnya adalah menembus Piala Dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun