Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kilas-Balik Kiprah Indonesia di Piala Asia U17

29 Oktober 2024   11:07 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:27 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Nova Arianto kala memimpin latihan tim Indonesia U17 yang tengah mengarungi Kualifikasi Piala Asia U17 2025. (IG/@novarianto30)

Kegagalan terburuk terjadi pada Kualifikasi Piala Asia U16 2006, di mana tak sebiji poin pun yang berhasil didapat. Setelah kalah 1-3 dari Australia, Indonesia bahkan dibantai Laos 5 gol tanpa balas!

Perempatfinal 2018

Dua tahun berselang, Indonesia nyaris saja gagal mendapatkan tiket ke Piala Asia U16 2008. Kala itu perolehan poin Garuda Junior sama dengan Laos, yakni 9. Malah Laos memilih produktivitas gol lebih baik: 12-3 berbanding 7-4.

Untungnya, Indonesia unggul head-to-head karena memenangkan pertandingan melawan Laos. Sebuah kemenangan tipis 1-0 di mana gol tunggal yang menjadi pembeda lahir dari titik penalti.

Sayang, kelolosan nan dramatis tersebut tak diikuti penampilan apik dalam putaran final yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan. Indonesia berakhir sebagai juru kunci Grup B tanpa perolehan poin sama sekali dan hanya mampu menceploskan sebiji gol.

Pencapaian lebih baik dicatatkan pada Piala Asia U16 2010. Di mana Indonesia mendapat tiket ke putaran final sebagai runner-up Grup E di bawah Jepang dan hanya kalah dari Jepang sepanjang kualifikasi.

Di putaran final, Indonesia mengawali kiprah dengan kekalahan 0-3 dari tuan rumah Uzbekistan. Sempat membuka harapan usai menang 4-1 melawan Tajikistan di laga kedua, tetapi buyar karena kekalahan tipis 0-1 dari Yordania di partai terakhir nan menentukan.

Setelah itu Indonesia absen di tiga edisi Piala Asia U16. Dua kali karena gagal bersaing dalam kualifikasi, sekali karena tidak dapat berpartisipasi sebagai buntut skorsing FIFA yang dijatuhkan kepada PSSI.

Indonesia baru kembali unjuk gigi pada edisi 2018. Kelolosan yang diperoleh berbekal catatan nyaris sempurna di babak kualifikasi: menyapu bersih semua pertandingan--termasuk melawan Thailand yang merupakan tuan rumah grup--dan hanya kebobolan sekali dalam rekor gol 25-1.

Di putaran final, Indonesia mengawali kiprah dengan kemenangan mengejutkan 2-0 atas Iran. Setelah itu berturut-turut imbang melawan Vietnam (1-1) dan India (0-0), sehingga mengakhiri fase grup sebagai pemuncak klasemen.

Melaju ke perempatfinal, Indonesia bersua Australia yang merupakan runner-up Grup D. Kemenangan sempat mendekat karena gol Sutan Zico pada menit ke-17 membawa Garuda Yunior unggul hingga babak pertama usai.

Sayang, keunggulan 1-0 tersebut tak bertahan lama di babak kedua. Australia membalik keadaan menjadi 1-3 dengan menceploskan 3 gol balasan dalam rentang 23 menit saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun