Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali memperkenalkan calon pemain naturalisasi baru. Ia mengunggah foto bersama Estella Loupatty dan Noa Leatomu dalam unggahan terbaru di media sosial, Sabtu (19/10/2024) kemarin. Yuk, kenalan dengan mereka.
Seperti yang pernah dikatakan sendiri oleh Erick, seorang pemain sudah dipastikan bakal dinaturalisasi oleh PSSI jika sudah bersalaman dengannya. Momen jabat tangan itu lantas dibagikan melalui akun media sosialnya.
Dalam foto, Estella dan Noa memang tidak bersalaman, hanya berdiri mengapit Erick. Namun momen bersalaman terlihat dalam video yang telah pula dipublikasikan oleh akun media sosial timnas Indonesia.
Lalu menilik caption yang menyertai unggahan Erick, tersirat sinyal positif jika kedua gadis kelahiran Belanda tersebut bakal segera menjadi Warga Negara Indonesia.
"Bertemu dua talenta Timnas Putri, Noa Leatomu dan Estella Loupatty. PSSI terus meningkatkan kualitas Timnas Putri Indonesia." Demikian tulis Erick sebagai pengantar foto.
Unggahan tersebut disambut gegap-gempita oleh para pengikut Erick. Semuanya berharap proses naturalisasi kedua pesepak bola puteri berjalan lancar dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Kalau nanti mengambil sumpah WNI, Noa dan Estella bakal mencetak sejarah sebagai pemain naturalisasi pertama di timnas putri.
Darah Maluku
Nama Noa dan Estella seharusnya tidak asing lagi bagi fans timnas putri. Keduanya sempat mengikuti pemusatan latihan Garuda Pertiwi di Jakarta, Juni lalu.
Selain Noa dan Estella, ketika itu training center juga diikuti tiga pemain keturunan lain, yaitu Sydney Hopper, Kayla Ristianto dan Katarina Stalin. Namun mereka tak dibawa oleh pelatih Satoru Mochizuki kala menjalani dua laga uji coba melawan Hong Kong.
Keduanya berhak membela Garuda Pertiwi dari jalur keturunan. Faktor yang sudah tergambar dari nama belakang mereka, yakni Leatomu dan Loupatty--marga khas orang Maluku.
Jalur keturunan Noa bahkan sangat dekat karena ayahnya seorang keturunan Indonesia yang masih fasih berbahasa Indonesia. Kakek-nenek Noa dari pihak ayah adalah pasangan asli Indonesia kelahiran Maluku yang bermigrasi ke Belanda.
Karena itulah Noa sempat menyatakan dirinya tahu beberapa kosakata bahasa Indonesia. Selain belajar pada ayahnya, ia juga sudah terbiasa mendengarkan beberapa kata yang biasa dipakai di kalangan keluarga besar.
"Sebenarnya ayah saya dari Indonesia, jadi saya belajar bahasa Indonesia darinya. Saya sudah tahu beberapa kata di Bahasa Indonesia yang dia ajarkan. Kadang-kadang saya bicara bahasa Indonesia dan mengerti beberapa kata-katanya." Demikian penuturan Noa ketika diwawancara jurnalis saat mengikuti training center timnas putri, Juni lalu, seperti dikutip Antara.
Lahir di Roermond, Belanda, pada 7 November 2003, Noa sudah bermain sepak bola sejak berusia 9 tahun. Ia bahkan sudah merantau ke Jerman untuk memperkuat Alemannia Aachen pada usia sangat belia.
Sekembali ke Belanda, Noa bergabung dengan FC Eindhoven junior. Lalu gadis setinggi 1,6 meter ini sempat memperkuat Fortuna Sittard, sebelum kemudian direkrut klub elite Liga Belgia KRC Genk Ladies.
Di sela-sela mengikuti TC timnas putri itulah Noa menegaskan tekad untuk membela Indonesia. Bahkan andaipun ia juga mendapat panggilan dari timnas putri Belanda.
"Saya akan pilih Indonesia jika Belanda memanggil saya, karena Timnas Indonesia sangat bagus. Budaya mereka baik, semua hal yang ada di sini saya suka," kata Noa. "Saya berasal dari keluarga yang juga gila sepak bola, dan akan sangat merasa terhormat bagi saya bisa bermain untuk timnas putri Indonesia."
Blasteran Argentina
Tekad sama disampaikan Estella Loupatty. Sekalipun punya peluang membela Argentina, selain Belanda sebagai negara tempat lahir, gadis kelahiran 14 November 2003 tersebut lebih memilih Indonesia.
Darah Argentina dalam diri Estella berasal dari ibunya yang merupakan blasteran Belanda-Argentina. Sementara darah Indonesia mengalir dari ayahnya yang seorang keturunan Maluku.
Sama halnya Noa, eligibility Estella untuk membela Indonesia berasal dari garis kakek/nenek yang lahir di Indonesia. Faktor sama yang memungkinkannya memperkuat timnas putri Argentina.
"Jika Argentina memanggil, saya akan tetap memilih Indonesia tentunya. Saya suka Indonesia. Gaya permainannya bagus. Di sinilah tempat saya sebenarnya," ujar Estella kala mengikuti training center timnas putri pada Juni lalu, masih mengutip dari Antara.
"Jadi, ini lebih ke perasaan yang ada jauh dari dalam lubuk hati saya terhadap Indonesia," tambah Estella, seraya menambahkan jika dirinya ingin membawa Garuda Putri lolos ke Piala Asia Putri 2026.
Laman resmi PSSI sempat meng-highlight karier Estella. Pemilik akun Instagram @estellaloupatty ini pernah mempekuat lini depan AFC Vrouwen 1 alias tim putri Ajax Amsterdam dan terakhir berkostum Telstar Vrouwen.
Dalam video yang dipublikasikan akun media sosial timnas, Estella mengatakan ini adalah momen yang telah ia nanti-nantikan sejak lama. Target tinggi ia pancangkan bersama timnas putri, yakni menjuarai Piala AFF.
Jika proses naturalisasi keduanya berjalan tanpa hambatan, Estella dan Noa sudah bisa memperkuat Indonesia di gelaran Piala AFF Wanita di Laos, 23 November-5 Desember mendatang.
Talang Datar, 20 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H