Jalur keturunan Noa bahkan sangat dekat karena ayahnya seorang keturunan Indonesia yang masih fasih berbahasa Indonesia. Kakek-nenek Noa dari pihak ayah adalah pasangan asli Indonesia kelahiran Maluku yang bermigrasi ke Belanda.
Karena itulah Noa sempat menyatakan dirinya tahu beberapa kosakata bahasa Indonesia. Selain belajar pada ayahnya, ia juga sudah terbiasa mendengarkan beberapa kata yang biasa dipakai di kalangan keluarga besar.
"Sebenarnya ayah saya dari Indonesia, jadi saya belajar bahasa Indonesia darinya. Saya sudah tahu beberapa kata di Bahasa Indonesia yang dia ajarkan. Kadang-kadang saya bicara bahasa Indonesia dan mengerti beberapa kata-katanya." Demikian penuturan Noa ketika diwawancara jurnalis saat mengikuti training center timnas putri, Juni lalu, seperti dikutip Antara.
Lahir di Roermond, Belanda, pada 7 November 2003, Noa sudah bermain sepak bola sejak berusia 9 tahun. Ia bahkan sudah merantau ke Jerman untuk memperkuat Alemannia Aachen pada usia sangat belia.
Sekembali ke Belanda, Noa bergabung dengan FC Eindhoven junior. Lalu gadis setinggi 1,6 meter ini sempat memperkuat Fortuna Sittard, sebelum kemudian direkrut klub elite Liga Belgia KRC Genk Ladies.
Di sela-sela mengikuti TC timnas putri itulah Noa menegaskan tekad untuk membela Indonesia. Bahkan andaipun ia juga mendapat panggilan dari timnas putri Belanda.
"Saya akan pilih Indonesia jika Belanda memanggil saya, karena Timnas Indonesia sangat bagus. Budaya mereka baik, semua hal yang ada di sini saya suka," kata Noa. "Saya berasal dari keluarga yang juga gila sepak bola, dan akan sangat merasa terhormat bagi saya bisa bermain untuk timnas putri Indonesia."
Blasteran Argentina
Tekad sama disampaikan Estella Loupatty. Sekalipun punya peluang membela Argentina, selain Belanda sebagai negara tempat lahir, gadis kelahiran 14 November 2003 tersebut lebih memilih Indonesia.
Darah Argentina dalam diri Estella berasal dari ibunya yang merupakan blasteran Belanda-Argentina. Sementara darah Indonesia mengalir dari ayahnya yang seorang keturunan Maluku.
Sama halnya Noa, eligibility Estella untuk membela Indonesia berasal dari garis kakek/nenek yang lahir di Indonesia. Faktor sama yang memungkinkannya memperkuat timnas putri Argentina.
"Jika Argentina memanggil, saya akan tetap memilih Indonesia tentunya. Saya suka Indonesia. Gaya permainannya bagus. Di sinilah tempat saya sebenarnya," ujar Estella kala mengikuti training center timnas putri pada Juni lalu, masih mengutip dari Antara.