Coba jelaskan, bagaimana cara orang-orang yang melakukan pengundian saat itu menempatkan UEA dan Qatar di Grup A, lalu membuat Korsel dikeroyok di Grup B, serta menyelipkan Arab Saudi dan Bahrain di Grup C? Tanpa ketahuan orang-orang yang menyaksikan proses pengundian tersebut?
Penggagas teori ini sekalipun pasti tidak akan bisa menjelaskannya, kecuali berkata "gue yakin blablabla". Sedangkan para pengikutnya akan begitu saja meyakini ucapannya.
Kedua, jumlah tim Timur Tengah yang lolos ke Putaran Ketiga memang sangat banyak. Lebih dari separuh, yakni 10 dari 18 kontestan. Maka, adalah sesuatu yang wajar kalau mereka begitu mendominasi.
Atau mau bilang kalau tim-tim Timur Tengah sengaja dibantu agar banyak yang lolos ke Putaran Ketiga? Salah satu caranya dengan memberi gol aneh kepada Qatar saat meladeni India?
Coba perhatikan dinamika di Grup A, di mana India dan Qatar berada pada Putaran Kedua. Akan lebih baik lagi kalau membuat pergerakan klasemen berdasarkan hasil-hasil dari matchday pertama hingga terakhir.
Faktanya adalah, koleksi poin Qatar sudah tidak mungkin terkejar oleh siapapun ketika gol kontroversial itu terjadi. Mereka bahkan sudah dipastikan lolos ke Putaran Ketiga setelah menang atas Kuwait di matchday keempat.
Pendek kata, hasil seri bahkan kalah sekalipun dari India di partai itu, Qatar tetap keluar sebagai juara Grup A. Tetap akan melaju ke Putaran Ketiga.
Jadi, dugaan rekayasa dalam pembagian grup di Putaran Ketiga, serta rembetannya ada tim Timur Tengah yang dibantu agar lolos dari Putaran Kedua, adalah sebuah omong kosong besar.
Prosedur Jelas dan Ajeg
Yang membuat saya terheran-heran, kok ya ada saja yang percaya kalau drawing grup turnamen level AFC direkayasa. Padahal prosedurnya jelas, pun merupakan tata cara pengundian yang ajeg dan sudah sangat umum dilakukan di setiap turnamen sepak bola di bawah FIFA.
Mula-mula ke-18 tim yang lolos Putaran Ketiga dibagi ke dalam 6 cawan berdasarkan peringkat FIFA teraktual. Masing-masing cawan berisikan 3 tim, sebab Putaran Ketiga diagendakan terdiri atas 3 grup.
Kemudian diambillah bola-bola dari setiap cawan, lantas dikumpulkan menjadi satu grup. Pengundian dimulai dari cawan keenam yang berisikan nama tim-tim dengan peringkat FIFA terendah: Korea Utara (110), Indonesia (134) dan Kuwait (137).