Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Banjir Misinformasi Jelang Tiongkok vs Indonesia

15 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 17 Oktober 2024   02:26 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Indonesia berkumpul sebelum menghadapi Bahrain,Kamis (10/10/2024) malam WIB. (FOTO: PSSI/ist)

Pak Taufik Uieks telah menuliskan tentang Qingdao secara panjang lebar. Silakan baca untuk mengetahui seberapa maju dan modern-nya kota yang masuk dalam daftar 15 New Tier 1 Cities di Tiongkok tersebut.

Head-to-head Keliru

Okelah, manusia memang tempatnya salah dan dosa. Terlebih di media sosial yang latar belakang penggunanya sangat beragam.

Yang bikin geregetan, misinformasi juga turut disebarkan oleh media arus utama. Sebagai orang yang pernah belajar dan juga berkecimpung di dunia jurnalistik semasa di Jogja, saya jadi bertanya-tanya: apakah para jurnalis di media-media tersebut sudah lupa tentang "Check, Recheck & Cross-chek"?

Kali ini misinformasi tentang head-to-head kedua negara.

Saya sempatkan membaca sejumlah pemberitaan dari beberapa media berbeda dan isinya seragam alias sama semua. Dengan demikian semuanya memuat misinformasi yang sama, membuktikan bahwa ketika menuliskan berita-berita tersebut tidak ada proses cek-ricek-kroscek yang seharusnya dilakukan seorang wartawan.

Kelirunya di mana? Di jumlah kemenangan Indonesia atas Tiongkok.

Kebanyakan, kalau tidak malah semua, media menuliskan Indonesia pernah menang 3 kali atas Tiongkok. Padahal dari tiga yang disebut kemenangan itu, hanya satu yang pantas dicatatkan sebagai rekor timnas.

Satu-satunya kemenangan Indonesia atas Tiongkok itu terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 1958. Ketika Ramang mencetak brace di Lapangan Ikada, Jakarta, pada 12 Mei 1957, untuk membawa Tim Garuda menang 2-0.

Sedangkan kemenangan kedua di ajang President's Cup 1971, ternyata yang dihadapi Indonesia bukan Tiongkok. Tidak ada nama Tiongkok dalam daftar peserta President's Cup tahun itu.

Terus, siapa yang dikalahkan Indonesia di sana? Kalau mencocokkan tanggal pertandingan seperti yang dimuat di kebanyakan media nasional, yakni 5 Mei 1971, lawan timnas di Dongdaemun Stadium di Seoul adalah Hong Kong. 

Sekalipun Hong Kong bagian dari Tiongkok, tetap saja keduanya adalah entitas yang berbeda dalam sepak bola. Mengalahkan Hong Kong tidak sama dengan mengalahkan Tiongkok, sekalipun kedua tim menyanyikan lagu kebangsaan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun