Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Yang Sesungguhnya Terjadi di Balik Bahrain 10-0 Indonesia

8 Oktober 2024   13:08 Diperbarui: 8 Oktober 2024   20:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andi Muhammad Guntur harus rela gawangnya dibobol 10 kali oleh pemain Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2014. (AP Photo via Telegraph)

Ya, Diego Michiels penggawa Borneo FC yang kerap mengunggah status nyeleneh di media sosial itu. Pemain kelahiran Deventer, Belanda, yang sejak menjadi mualaf mengubah namanya menjadi Diego Muhammad.

Diego merupakan deretan pemain naturalisasi yang dipersiapkan PSSI jelang SEA Games 2011. Ia disumpah sebagai warga negara Indonesia bersama-sama dua pemain Indo-Belanda lainnya: Joey Suk dan Ruben Wuarbanaran.

Setelah memperkuat Indonesia di SEA Games 2011, Diego dipromosikan ke timnas senior. Partai melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014 merupakan debut Diego bersama Tim Garuda.

Artinya, Indonesia yang dibantai Bahrain diperkuat pemain naturaliasi sekalipun hanya seorang Diego Michiels. Malah dalam starting XI juga ada Irfan Bachdim, hasil didikan federasi sepak bola Belanda (KNVB) lainnya yang menjadi primadona saat tampil di Piala AFF 2010.

Jadi, sama sekali tidak benar jika pembantaian 0-10 di Manama terjadi karena Indonesia tidak memakai pemain naturalisasi. Penyebabnya memang bukan soal pemain naturalisasi atau bukan yang bermain.

Bukan Skuad Reguler

Siapapun yang benar-benar mengikuti perkembangan sepak bola nasional pasti langsung paham apa yang sebenarnya terjadi ketika itu hanya dengan melihat susunan daftar pemain yang diturunkan pelatih Indonesia.

Kenapa? Karena yang dipasang memang bukanlah skuad reguler timnas. Bukan nama-nama pemain yang biasa memperkuat Tim Garuda.

Indonesia 12 tahun lalu mengandalkan pemain-pemain minim pengalaman, dengan tak satupun dari mereka yang punya caps lebih dari 12. Tak ada bomber pujaan Bambang Pamungkas maupun Cristian Gonzales yang menjadi bintang di Piala AFF 2010.

Bayangkan saja, 8 dari 11 starter melawan Bahrain waktu itu merupakan debutan di level internasional alias 0 caps. Hanya Irfan, Ferdinand Sinaga dan penjaga gawang Syamsidar yang pernah berseragam timnas sebelum pertandingan tersebut. 

Lalu membaca nama Aji Santoso sebagai juru taktik, siapapun yang mendalami sepak bola nasional juga bakal bertanya-tanya. Kok pelatihnya bukan Alfred Riedl?

Kenapa? Karena sesungguhnya sejak 2010 PSSI telah mengikat Riedl sebagai pelatih timnas dengan kontrak berdurasi dua tahun. Usai membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010, lelaki asal Austria tersebut diberi target menjuarai Piala AFF 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun