Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tijjani-Eliano Reijnders dan Deretan Saudara Beda Negara

26 September 2024   00:30 Diperbarui: 26 September 2024   00:42 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ditanyakan mengenai peluang bertanding melawan Belanda yang dibela kakaknya, Eliano menjawab tak sabar menantikan hal itu menjadi kenyataan. Sama tak sabarnya ia ingin segera mengenakan seragam berlogo garuda di dada.

Kemungkinan tersebut sangat terbuka lebar, mengingat PSSI telah menjalin kerjasama dengan federasi sepak bola Belanda (KNVB). Ketua Umum PSSI bahkan telah mewacanakan rencana menggelar friendly match Indonesia vs Belanda kepada media, awal Agustus lalu.

Fenomena Sepak Bola Modern

Dua bersaudara kandung membela negara berbeda telah menjadi fenomena lumrah di era sepak bola modern. Jauh sebelum Reijnders Bersaudara, telah ada kakak-adik Goodall Bersaudara yang memilih bendera berbeda pada akhir abad ke-19. Perbedaan ini didasari oleh negara kelahiran masing-masing pemain.

John Goodall lahir di London dan membela Inggris sebanyak 14 kali, menyumbang 12 gol. Sedangkan Archie Goodall lahir Belfast, membuatnya memilih Irlandia Utara dengan catatan 10 caps dan 2 gol.

Masuk ke abad ke-21, ada Vieri Bersaudara yang juga membela dua negara berbeda berdasarkan tempat kelahiran. Christian Vieri lahir di Bologna, Italia, lalu setelah keluarga ini pindah ke Australia lahirlah Max.

Christian Vieri kemudian dikenal sebagai striker tertajam Italia di Piala Dunia, dengan sumbangan 9 gol dari 9 penampilan pada edisi 1998 dan 2002. Sementara Max kurang mendapat tempat di timnas Australia dan hanya membukukan enam caps.

Pilihan lebih menarik dilakukan oleh Thiago Alcantara. Putera legenda Brazil pemenang Piala Dunia 1994, Iomar do Nascimento alias Mazinho, ini lebih memilih negara tempatnya dibesarkan, yakni Spanyol, ketimbang Italia sebagai negara kelahiran maupun Brazil yang adalah negara asal kedua orang tuanya.

Berbeda dengan kakaknya, Rafael Alcantara alias Rafinha lebih memilih membela negara kelahiran sekaligus asal-usulnya: Brazil. Dengan motif ingin mendapat kesempatan tampil lebih besar, ia mengabaikan Spanyol yang merupakan tempatnya tumbuh besar sejak sangat belia.

Lalu ada Pogba Bersaudara yang malah berjumlah tiga. Paul yang paling terkenal membela Prancis, negara kelahirannya. Sementara dua kakak kembarnya, Florentin dan Mathias, lebih memilih Guinea karena lahir di sana sebelum dibawa orang tua mereka beremigrasi ke Eropa.

Membela Negara Leluhur

Kemudian tren pemain membela negara asal-usul alih-alih negara kelahiran pun dimulai. Menghasilkan tiga orang Zouma Bersaudara yang  memilih memperkuat dua negara berbeda.

Lionel, Kurt dan Yoan Zouma sama-sama lahir di Lyon, Prancis, dari orang tua imigran asal Afrika Tengah. Si tengah Kurt yang paling bersinar merupakan penggawa Les Bleus, sedangkan saudaranya memilih panji-panji negara asal orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun