Pandemen bola generasi seangkatan saya tentulah tidak bakal melupakan kemenangan dramatis atas Korsel-nya Hwang Hee-chan ini. Pertandingan malam hari di bawah guyuran hujan lebat yang berakhir dengan skor ketat 3-2 bagi Indonesia.
Evan Dimas dengan tiga golnya menjadi pahlawan kemenangan Indonesia kala itu. Catatan yang belasan tahun kemudian dijadikan bahan perbandingan kelanjutan karir pemain asal Surabaya ini dengan Hwang Hee-chan.
Satu rekam jejak positif lain dari Indra Sjafri, ia selalu memenangkan laga perdana dalam dua Kualifikasi Piala Asia Junior yang diikutinya. Pertama pada edisi 2014 ketika menghajar Laos 4-0, lalu yang kedua saat menekuk Brunei Darussalam 5-0 empat tahun berselang.
Kita semua tentu berharap Indra Sjafri kembali menghadirkan tuah pada Kualifikasi Piala Asia U20 kali ini. Yakni dengan mengulang rekor sama sehingga Indonesia U20 memenangkan pertandingan pertama melawan Maladewa di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024) malam ini WIB.
Menjaga TradisiÂ
Tentu kemenangan atas Maladewa saja tidak cukup. Indra Sjafri dituntut kembali meraih hasil positif kala Indonesia menghadapi Timor Leste dan Yaman, sehingga dapat mengamankan tiket ke putaran final.
Gagal lolos ke Tiongkok 2025 berarti bencana. Indra Sjafri dan tim asuhannya bakal kena rujak netizen karena merusak tradisi baik Indonesia yang selalu lolos ke putaran Piala Asia Junior dalam tiga edisi terakhir.
Bahkan sebetulnya Indonesia selalu lolos kualifikasi sejak 2014 di mana Indra Sjafri menangani tim. Absensi di edisi 2016 lebih disebabkan faktor nonteknis, yakni PSSI dikenai sanksi oleh FIFA karena ada campur tangan Pemerintah melalui Kemenpora.
Setelah sanksi dicabut oleh FIFA, Indonesia kembali lolos ke Piala Asia U19 edisi 2018 dengan status tuan rumah. Dua tahun berselang gantian Fachry Husaini yang membawa Garuda Muda lolos kualifikasi. Sayang, turnamen dibatalkan karena wabah Covid-19.
Terakhir, Indonesia kembali lolos ke Piala Asia U20 2023 di bawah tangan dingin Shin Tae-yong. Dalam kualifikasi edisi ini Coach Shin menorehkan rekor pribadi: untuk kali pertama berhasil mengalahkan Vietnam sejak ditunjuk PSSI sebagai pelatih.
Tradisi tersebut tentu saja wajib dijaga oleh Indra Sjafri dan pasukannya. Beruntung, kali ini Indonesia boleh dikatakan terbantu oleh susunan jadwal pertandingan yang menempatkan Yaman sebagai lawan terakhir di Grup F.
Di atas kertas, Timor Leste adalah tim terlemah di Grup F. Sementara Yaman merupakan tim terkuat yang bakal menjadi pesaing serius bagi Indonesia dalam memperebutkan posisi juara grup.