Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rekor Kekalahan Setengah Abad Liverpool dan Diskursus Jeda Internasional

15 September 2024   23:23 Diperbarui: 16 September 2024   08:05 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DISKURSUS mengenai jeda internasional telah sejak lama mengemuka. Para manajer liga-liga papan atas Eropa yang kerap bersuara soal ini. Akankah manajer Liverpool FC Arne Slot bakal turut serta?

Menjamu Nottingham Forest di Anfield, Sabtu (14/9/2024) malam WIB, rekor pertemuan yang tak terlalu bagus membayangi Liverpool. Meski tergolong tim gurem, tim papan bawah, Forest bukanlah lawan yang mudah ditundukkan The Reds.

Dihitung sejak 2022 saja, tahun di mana Forest kembali ke Premier League setelah lama mengendap di kasta bawah, hanya sekali Liverpool bisa mencatatkan kemenangan besar. Yakni skor 3-0 di Anfield pada pekan ke-10 Premier League musim lalu, 29 Oktober 2023.

Selebihnya, dari 5 pertemuan sejak bentrok di Piala FA pada 20 Maret 2022, Liverpool hanya bisa menang dengan skor tipis-tipis. Kemenangan dengan marjin satu gol. Malah The Reds sempat kalah saat bertandang ke City Ground, Oktober tahun itu.

Siapa sangka, rekor baru tercipta pada pekan ke-4 musim ini. Forest yang bermain alot membuat barisan depan Liverpool mati akal, sebelum kemudian memberi hukuman dengan gol tunggal Callum Hudson-Odoi di menit ke-72.

Kemenangan 0-1 yang dibawa pulang tim asuhan Nuno Espirito Santo ini bernilai sejarah setengah abad lebih. Pasalnya, Forest terakhir kali menang di Anfield pada 15 Februari 1969 dalam lanjutan League Division One.

Hasil ini mengakhiri rentetan kemenangan yang diraih Liverpool tiga pekan sebelumnya. Sekaligus membuat gawang Alisson Becker kebobolan untuk pertama kalinya di awal musim 2024-25.

Efek Jeda Internasional?

Sekalipun Forest punya rekor lumayan bagus saat menghadapi Liverpool, tetap saja mereka lebih sering kalah. Terutama sekali kala mentas di Anfield.

Dalam 120 pertemuan yang melibatkan kedua klub sejak 12 Januari 1895, Liverpool lebih dominan dengan catatan 60 kemenangan. Dari jumlah itu, 20 di antaranya diraih di kandang sendiri.

Di lain pihak, LFC di bawah Slot tampil moncer di awal musim ini. Tiga kemenangan beruntun diraih dengan memasukkan total 7 gol, dibarengi dengan rekor clean-sheet Becker.

Karena itulah kemudian berkembang opini kalau sebetulnya bukan Forest yang mengalahkan Liverpool, melainkan jeda internasional. Pemikiran wajar, sebab sederet punggawa The Reds memang tampil membela negara masing-masing dalam rentang dua pekan lalu.

Luis Diaz yang sudah mengoleksi 3 gol musim ini, misalnya. Ia menjadi penyelamat Kolombia ketika memaksakan hasil imbang 1-1 di kandang Peru, 7 September lalu. Lima hari berselang, Diaz tampil penuh dalam kemenangan atas Argentina.

Tak hanya kelelahan karena terus bermain membela negara, Diaz juga kemungkinan masih mengalami efek jetlag. Itu sebabnya penampilan pemain bernomor punggung 7 tersebut tak maksimal dan digantikan Cody Gakpo pada menit ke-61.

Gakpo sendiri baru pulang membela Belanda di ajang UEFA Nations League. Ia turut menyumbang gol dalam kemenangan 5-2 atas Bosnia-Herzegovina (8/9/2024), lalu bermain sejak menit awal kala bermain imbang di kandang Jerman tiga hari berselang.

Selain Gakpo, dua punggawa Liverpool asal Belanda lainnya juga bermain penuh dalam dua pertandingan tersebut. Pelatih Ronald Koeman sangat mengandalkan Virgil van Dijk di belakang dan Ryan Gravenberch di tengah.

Hal sama dialami Diogo Jota yang selalu bermain dalam dua pertandingan Portugal. Demikian pula Dominik Szoboszlai yang tak tergantikan saat Hungaria meladeni Jerman dan Bosnia-Herzegovina.

Mohamed Salah jangan ditanya lagi. Kapten Mesir ini tampil sebagai starter saat negaranya mengalahkan Tanjung Verde 3-0 dan kemudian 4-0 atas Botswana. Salah bahkan menyumbang gol pada laga kedua.

Pendek kata, para pemain Liverpool disinyalir masih kelelahan akibat efek jeda internasional. Terlebih dua andalannya di lini depan, Salah dan Diaz, harus menempuh penerbangan lintas benua.

Bukan Alasan

Menariknya, Slot justru ogah menyalahkan jeda internasional sebagai penyebab kekalahan timnya. Dalam jumpa pers usai pertandingan, sebagai dilansir dari Liverpool Echo, manajer asal Belanda ini mengatakan kalau para pemainnya kembali ke kamp pelatihan dalam kondisi bugar dan siap tempur.

Alih-alih, Slot malah menyebut faktor utama kekalahan Liverpool adalah jeleknya kualitas penguasaan bola para pemain. Katanya, sejauh ini gol-gol yang dicetak timnya jarang sekali yang berawal dari momen transisi usai merebut balik bola dari lawan.

Sebaliknya, tim seperti Forest banyak melakukan serangan cepat mengandalkan transisi dari bertahan ke menyerang. Tak jarang memakai bola-bola panjang dalam dua-tiga operan, seperti yang berakhir dengan peluang emas Anthony Elanga.

Liverpool sebenarnya menguasai penuh jalannya laga. Dibuktikan dengan penguasaan bola yang mencapai 70% dan total operan sejumlah 604 dengan akurasi 83%.

Namun, menurut Slot, pemainnya bermain tidak efektif dan terlalu mudah kehilangan bola. Nyatanya dengan ball possession sedominan itu hanya menghasilkan lima tendangan tepat sasaran. Padahal jumlah tembakannya mencapai 14 buah.

Bandingkan dengan Forest yang hanya membukukan 5 tembakan, tetapi 3 di antaranya tepat sasaran dan berbuah satu gol. Alhasil, kemenangan bersejarah pun tercipta.

Apapun penyebab kekalahan dari Forest, Liverpool harus segera bangkit. Tiga partai selanjutnya melawan tim papan tengah (Bournemouth, Wolverhampton Wanderers dan Crystal Palace) wajib menghasilkan poin, bahkan kemenangan.

Berikutnya, ucapan Slot mengenai jeda internasional bakal diuji kebenarannya Oktober mendatang. Di mana setelah FIFA Calendar pada 7-15 Oktober, dua pertandingan berat melawan Chelsea dan Arsenal sudah menunggu.

Talang Datar, 15 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun