Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belajar dari Jurus Bahrain Meredam Australia

10 September 2024   12:36 Diperbarui: 10 September 2024   22:32 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampilnya Ragnar Oratmangoen dan Witan Sulaiman mengapit Rafael Struick memberi kesan Indonesia menampilkan tiga penyerang. Padahal yang diplot sebagai striker hanya Rafa, sedangkan Ragnar dan Witan lebih banyak beroperasi di lini tengah.

Skema sama sepertinya bakal kembali dimainkan STY guna meredam Australia. Kalaupun ada perubahan, itu hanya berupa rotasi pemain dan bukan pergantian strategi.

Untuk memaksimalkan poin kedua, yakni permainan agresif menjurus provokatif, Coach Shin dapat menurunkan Justin Hubner. Gennaro Gattuso-nya timnas ini tak tampil di Jeddah karena mendapat hukuman akumulasi kartu kuning.

Selain Justin, ada Ragnar yang sudah menunjukkan jika ia bisa jadi pemancing emosi lawan. Thom Haye dan Calvin Verdonk juga punya bakat serupa, tinggal pintar-pintar saja memaksimalkannya.

Cuma para penggawa Garuda harus bermain cantik. Pelanggaran demi pelanggaran mustilah dilakukan secara elegan agar tak mendapat hujan kartu dari wasit.

Mengenai poin ketiga, sayangnya, ini masalah yang belum juga bisa dibenahi STY sampai saat ini. Sekalipun ia sudah mendatangkan asisten pelatih yang dikhususkan untuk meningkatkan performa para penyerang kita.

Indonesia seharusnya dapat membawa pulang kemenangan dari Jeddah. Skornya bisa 2-1 bahkan 3-1, andaikan para pemain menunjukkan penampilan efektif kala mendapatkan peluang bagus dari situasi serangan balik.

Namun mudah-mudahan saja peluang-peluang emas yang tersia-sia di pertandingan melawan Arab Saudi dijadikan pelajaran berharga oleh Jay Idzes, dkk. Jangan sampai mereka mengulangi lagi, kecuali hanya merasa puas kembali mendapat poin satu.

Menarik dinantikan, mampukah Indonesia mengulang kemenangan atas Australia pada 43 tahun lalu?

Talang Datar, 10 September 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun