Pertandingan harus diakhiri lewat adu penalti. Indonesia membuat drama dengan menepis tiga eksekutor Jepang, tetapi sekaligus beberapa kali gagal menceploskan bola ke gawang lawan. Beruntung drama berakhir dengan kemenangan Tim Garuda.
Keseruan kembali terulang pada laga kedua. Saling serang terus terjadi sepanjang dua babak yang berkesudahan tanpa gol.
Sekali lagi babak ekstra dimainkan. Elga dan Faidan menampilkan permainan lebih agresif. Hasilnya, satu gol berhasil disarangkan dan Indonesia menang 1-0.
Kemenangan kedua atas Jepang tersebut mengunci gelar juara AFC eAsian Cup untuk Indonesia. Selamat untuk Elga, Faidan dan Paudie yang telah mencetak sejarah.
Bagi PSSI, kesuksesan timnaa eFootball Indonesia di AFC eAsian Cup ini bisa dijadikan cambuk. Bahwa untuk bisa memiliki talent pool yang banyak diisi atlet-atlet berbakat, pembinaan di level grassroot harus menjadi perhatian.
Di dunia game, anak-anak tidak menemui kesulitan untuk bermain dan berlatih eFootball. Selain karena tempatnya ada di mana-mana, juga tidak membutuhkan banyak biaya alias mudah meriah.
Selain itu, kompetisi eFootball selalu ada nyaris sepanjang waktu. Syarat untuk mengikutinya juga sangat gampang.
Situasi berbeda terjadi di dunia sepakbola dunia nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H