Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pernah Bela Belanda, Bisakah Jairo Riedewald Dinaturalisasi?

2 Februari 2024   22:58 Diperbarui: 2 Februari 2024   23:01 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jairo Riedewald, pemain Crystal Palace yang berminat membela timnas Indonesia. FOTO: REUTERS via ad.nl

Penggawa Crystal Palace Jairo Riedewald diberitakan berminat membela timnas Indonesia. Masalahnya, pemain berpaspor Belanda tersebut sudah pernah tampil bersama Der Oranje di level senior. Bisakah dinaturalisasi?

Kabar ketertarikan Riedewald memperkuat Indonesia merebak belakangan ini. Baik media sosial maupun media mainstream ramai-ramai memberitakan rumor tersebut.

Di media sosial, mulai dari akun fanbase timnas Indonesia hingga pandit kenamaan kompak mengangkat isu ini. Komentator kawakan Ronny Pangemanan sampai merasa perlu membuat video khusus yang membahas kabar tentang Riedewald di kanal YouTube-nya.

Yang membuat rumor ini disambut meriah adalah fakta bahwa Riedewald bermain di Liga Inggris. Ia merupakan anggota tim utama Palace sejak dibeli dari Ajax Amsterdam pada musim panas 2017.

Penampilan Riedewald juga apik semasa masih di Ajax, yakni dalam rentang 2013-2017. Puncaknya adalah ketika ia turut mengantar klub Amsterdam tersebut ke final UEFA Europa League 2016-17.

Ketika itu Riedewald masuk dalam starting line-up di pos fullback kiri. Sayang, Ajax kalah 0-2 dari Manchester United dan harus puas hanya menjadi runner-up.

Awal musim berikutnya, Riedewald merantau ke London untuk bergabung dengan Crystal Palace. Ia menyusul mantan manajernya di Ajax, Frank de Boer, yang lebih dulu berganti kostum.

Sambutan Meriah Netizen

Riedewald punya kaitan kuat dengan Indonesia. Neneknya dari pihak ibu adalah seorang perempuan asli Ambon yang menikahi pria Belanda.

Seperti kisah kebanyakan pemain keturunan Indonesia lain, nenek Riedewald kemudian ikut suaminya yang kembali ke Belanda. Sejak itulah mereka menetap di Negeri Kincir Angin, sampai beranak-cucu.

Dengan garis keturunan seperti ini, Riedewald memenuhi eligibility rules FIFA untuk membela Indonesia. Neneknya tak cuma lahir di Indonesia, tetapi juga penduduk asli negeri ini sebelum kemudian menjadi warga negara Belanda.

Dan dengan perjalanan karir yang terhitung mentereng begitu, layak jika netizen langsung disergap euforia ketika minat Riedewald membela timnas Indonesia tersiar luas. Entah dari mana mulanya rumor ini berasal, tak ada yang peduli.

Mungkin langsung terbayang dalam kepala netizen Indonesia, timnas bakal punya penggawa yang merumput di Premier League. Anggota skuat tim utama pula, bukan pemain akademi.

Ingat ketika Justin Hubner masuk daftar pemain cadangan Wolverhampton Wanderers kala melawan Arsenal, awal Desember lalu? Ingat pula bagaimana luapan kebanggaan netizen republik ini mengetahui fakta tersebut?

Sekarang bayangkan seperti apa euforia yang bakal pecah jika timnas Indonesia diperkuat Riedewald. Bukan hanya masuk daftar substitute, pemain satu ini malah telah mencatatkan total 75 penampilan di Premier League.

Rumor ini juga merebak pada momen yang tepat. Yakni ketika Ivar Jenner sedang butuh tandem ideal di lini tengah.

Sepanjang Piala Asia 2023, pelatih Shin Tae-yong selalu mendorong Justin Hubner ke tengah untuk menemani Ivar. Padahal posisi asli Hubner adalah bek tengah.

Karena itulah diperlukan midfielder baru untuk memperkuat lini tengah timnas. Sekalipun Thom Haye sudah dipastikan bakal dinaturalisasi, tak ada salahnya punya cadangan selevel untuk meningkatkan kedalaman skuat.

Masih Bisa Dinaturalisasi?

Namun ada satu catatan penting: Riedewald pernah membela Belanda di level senior. Ia sudah tiga kali membela Der Oranje di Kualifikasi Piala Eropa 2016.

Riedewald melakukan debut ketika Belanda menantang Turki di Torku Arena, 6 September 2015. Usianya belum genap 19 tahun ketika itu. Persisnya 18 tahun 11 bulan 28 hari.

Setelah itu, Riedewald selalu dipercaya tampil dalam dua laga sisa Belanda di Kualifikasi Piala Eropa 2016. Total tiga cap ia bukukan, di mana yang dua kali dicatatkan ketika ia baru saja bertambah usia menjadi 19 tahun.

Jadi, masih bisakah Riedewald pindah asosiasi dan membela Indonesia di masa mendatang?

Jawabannya ada dalam eligibility rules FIFA. Aturan yang telah beberapa kali mengalami pembaruan untuk mengakomodasi perkembangan terbaru dalam dunia sepakbola. Aturan ini terakhir diperbarui pada September 2020.

Dalam versi terbarunya, FIFA menambahkan tiga pengecualian dalam eligibility rules. Namun hanya dengan melihat pengecualian poin pertama saja sudah akan ketemu jawaban apakah Riedewald boleh membela Indonesia atau tidak.

Menurut perubahan terbaru FIFA Eligibility Rules, seorang pemain dapat berganti asosiasi (baca: timnas) sekalipun pernah tampil di level senior dalam pertandingan kompetitif apabila memenuhi ketentuan berikut:

  • Pemain sudah punya kebangsaan asosiasi tujuan ketika melakoni debut bersama timnas pertamanya.
  • Pemain tampil tidak lebih dari tiga kali bersama tim senior di pertandingan kompetitif sebelum berusia 21 tahun.
  • Pemain tidak pernah tampil di putaran final sebuah turnamen resmi, misalnya Piala Dunia, Piala Eropa atau Piala Asia.
  • Pemain telah lebih dari tiga tahun tidak tampil bersama timnas pertamanya.

Sekarang kita cocokkan dengan situasi Riedewald untuk mencari tahu apakah pengecualian ini berlaku terhadapnya.

Untuk poin pertama, nenek Riedewald lahir di Indonesia. Dengan demikian, menurut aturan FIFA, Riedewald sudah punya kebangsaan Indonesia ketika melakoni debut bersama Belanda.

Poin kedua, Riedewald hanya tampil tiga kali bersama Belanda di level senior ketika usianya baru 19 tahun. Usai partai terakhir Kualifikasi Euro 2016, yakni ketika Belanda keok 2-3 dari Rep. Ceska pada 13 Oktober 2015, ia tak pernah lagi dipanggil timnas.

Poin ketiga, ketiga cap Riedewald bersama Belanda seluruhnya terjadi di fase kualifikasi, bukan turnamen utama. Der Oranje gagal lolos ke putaran final Euro 2016 ketika itu.

Poin terakhir, Riedewald terakhir kali tampil bersama Belanda pada 13 Oktober 2015. Hitung kasar saja kita sama tahu itu sudah berlalu tujuh tahun lamanya.

Kesimpulannya, Riedewald memenuhi semua poin pengecualian dalam FIFA Eligibility Rules. Dengan demikian ia boleh pindah asosiasi dari KNVB ke PSSI agar dapat membela timnas Indonesia.

Well, saya yakin ini informasi yang sesuai keinginan mayoritas netizen Indonesia. Menarik dinantikan, akankah Riedewald benar-benar dinaturalisasi dan membela timnas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun