Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Membedah Rahasia Sukses Australia Jadi Raksasa Sepak Bola Asia

28 Januari 2024   23:43 Diperbarui: 30 Januari 2024   12:07 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbaru, Australia tampil di Piala Dunia 2022. Ajang yang dihelat di Qatar, tempat di mana Piala Asia 2023 tengah berlangsung kini.

Penampilan tersebut menjadi yang kelima secara berturut-turut bagi Australia. Tepatnya sejak menembus Piala Dunia 2006 yang mentas di Jerman.

Secara total Australia sudah tampil di enam edisi Piala Dunia. Menariknya, debut The Socceroos di pentas dunia tercatat di Jerman, yakni pada Piala Dunia 1974.

Australia sempat lama sekali absen dari Piala Dunia setelahnya. Barulah pada 2006 mereka kembali lagi dan semenjak itu selalu masuk putaran final.

Hebatnya lagi, Australia tetap dapat lolos sekalipun pindah ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang level persaingannya lebih ketat. Hingga Piala Dunia 2006, Australia merupakan duta Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC). 

Apa rahasia sepak bola Australia sehingga konsisten menghasilkan timnas yang sukses menembus Piala Dunia? Indonesia yang baru kembali tampil di Piala Asia setelah absen 17 tahun layak belajar banyak.

Kualitas A-League

Coba tengok daftar skuat Australia di Piala Asia 2023. Dari 26 nama, hanya empat pemain yang merumput di liga domestik Australia. Lainnya tersebar di Eropa juga Jepang dan Arab Saudi.

Lalu teliti lebih lanjut bagaimana rute karier yang ditempuh para Australian abroad tersebut. Maka kita akan menemukan satu pola yang sama: bersinar di liga domestik, baru kemudian merantau ke luar negeri.

Ambil contoh Matthew Ryan, kiper andalan pelatih Graham Arnold selama gelaran Piala Asia 2023. Penjaga gawang berusia 31 tahun ini baru saja pindah ke AZ Alkmaar pada 9 Januari lalu.

Ryan telah berkarier di Eropa selama 10 tahun. Termasuk AZ, sudah delapan klub yang pernah teken kontrak dengannya. Baik secara permanen maupun sebagai pinjaman.

Namun sebelum 10 tahun di perantauan, Ryan terlebih dahulu mengukir namanya sebagai salah satu kiper terbaik Liga Australia alias A-League. Ia adalah peraih anugerah A-League Young Footballer of the Year pada musim 2010-11, lalu pernah pula meraih Harry Kewell Medal yang merupakan penghargaan tahunan bagi pemain terbaik Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun