Dari 11 butir tersebut, ada dua poin yang paling saya ingat. Pertama, komitmen untuk bersikap netral dan adil terhadap seluruh peserta Pemilu. Kedua, janji untuk tidak melakukan korupsi.
Penanaman Pohon
Acara pelantikan ditutup dengan doa. Ustaz Rambat menjadi pemimpin doa, diaminkan oleh seluruh peserta dengan khusyuk.
Sebelum diizinkan pulang, peserta acara diajak melakukan penanaman pohon di halaman balai desa. Diwakili oleh Wantoro dari TPS 12, dengan disaksikan oleh Kepala Desa dan hadirin lainnya.
Seluruh rangkaian acara selesai begitu pohon kedua ditanam. Kami semua boleh pulang, tetapi kebanyakan memilih bergerombol sesuai TPS masing-masing.
Saya sendiri mengumpulkan enam anggota KPPS lain dari TPS 15. Kami membicarakan beberapa hal terkait persiapan pembuatan TPS dan keperluan lain menjelang dan pada Hari H pencoblosan.
Dari tujuh anggota KPPS di TPS 15, tiga di antaranya debutan dalam dunia kepemiluan. Namun ketiga muka baru ini menunjukkan semangat tinggi untuk turut menyukseskan jalannya Pemilu 2024.
Mereka juga masih muda-muda, sebagian sedang menjalani kuliah dan ada yang baru saja lulus. Ada satu lagi yang sudah berkeluarga selain saya, tetapi usianya kurang-lebih sama dengan yang lain-lain. Jadinya saya benar-benar yang paling senior di TPS ini, ehehe.
Sekalipun sudah enam kali menjadi anggota KPPS, ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti pelantikan. Dalam Pemilu sebelum-sebelumnya, setahu saya hanya Ketua KPPS dan KPPS 2-3 yang dilantik sebagai perwakilan TPS.
Sebuah pengalaman yang sangat berkesan. Serta tentu saja menguatkan tekad saya untuk ikut menyukseskan jalannya Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H