RENCANA timnas Indonesia beruji coba melawan Libya seketika melempar ingatan saya ke momen belasan tahun lalu. Tepatnya ketika Tim Garuda "menang" atas tim asal Afrika ini dan mengangkat trofi.
Generasi kiwari pasti bakal bertanya-tanya, memangnya kapan Indonesia pernah jadi juara? Pandemen bola kelahiran tahun 2000-an rasa-rasanya jadi yang paling bingung. Kapan, Wir, kapan?Â
Lalu pertanyaan susulan muncul. Mengingat lawan yang dikalahkan Libya, tim asal Afrika alias tidak satu konfederasi dengan Indonesia, kira-kira kejuaraan apakah itu?
Well, ini sebenarnya momen memalukan untuk dikenang. Betul Indonesia jadi juara, tapi enggak ada rasa bangga-bangganya sama sekali kalau tahu kenapa bisa jadi juara.
Para pemain Indonesia memang menunjukkan ekspresi gembira saat prosesi pengalungan medali. Juga ketika mengangkat piala. Namun tampak satu-dua yang menunjukkan senyum getir.
Belasan tahun berselang, penyerang Budi Sudarsono sempat menyinggung kisah tersebut di sebuah podcast. Alih-alih menceritakannya dengan bangga, Si Piton justru terkesan menutup-nutupi apa yang sesungguhnya terjadi ketika melawan Libya di final.
Untung saja yang menemani Budi sebagai tamu di podcast itu Cristian Gonzales. Jadinya cerita tidak berkembang ke mana-mana karena El Loco tidak tahu apa-apa.
Crisgo memang belum jadi WNI dan membela timnas ketika Indonesia "mengalahkan" Libya itu. Baru dua tahun berselang eks idola Persikmania tersebut beralih kewarganegaraan.
Turnamen Tujuhbelasan
Buat yang masih penasaran kejuaraan apa yang saya maksud di sini, sudah ada clue di atas. Kejadiannya dua tahun sebelum Cristian Gonzales dinaturalisasi.
Googling sebentar saja bakal ketahuan kalau El Loco mengucap sumpah sebagai WNI pada akhir 2010. Jadi, kejuaraan yang sedari tadi saya tutup-tutupi namanya ini dihelat pada 2008.