Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hasil PS Hizbul Wathan vs Persiba Bantul di Final Liga 3 Yogyakarta

26 Desember 2023   17:47 Diperbarui: 28 Desember 2023   11:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LIGA 3 zona Daerah Istimewa Yogyakarta telah mendapatkan juara. Ini menyusul hasil pertandingan PS Hizbul Wathan vs Persiba Bantul di final, Selasa (26/12/2023) siang WIB.

Mentas di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, laga ini merupakan kesempatan besar bagi Persiba untuk kembali ke kasta lebih tinggi. Sudah nyaris dua dekade klub kebanggaan warga Projo Tamansari ini absen di kompetisi level teratas.

Prestasi terakhir Persiba adalah menjuarai Divisi Utama 2011, berbuah tiket promosi ke Liga Prima Indonesia (LPI). Ketika itu tengah terjadi dualisme di tubuh PSSI dan LPI menjadi kompetisi resmi menggantikan Liga Super Indonesia (LSI).

Di masa ini pula Persiba menyumbang pemain ke tim nasional Indonesia. Yakni dalam diri Wahyu Wijiastanto, sebagai penggenap perjalanan karier setelah sebelumnya sempat memperkuat timnas Indonesia U-23.

Persiba melaju ke final Liga 3 Yogyakarta 2023 usai memenangi Derbi Projo Tamansari melawan Bantul United di semifinal. Sedangkan PS Hizbul Wathan mengalahkan Duta Pro Bina Taruna lewat adu penalti.

Di partai final, Persiba lambat panas dan sudah kecolongan dua gol hanya dalam tempo 20 menit. PS Hizbul Wathan sukses memanfaatkan dua tendangan bebas yang mereka dapat untuk menjadi gol.

Gol pertama tercipta pada menit ke-5, melalui sundulan yang berasal dari freekick di sudut kiri kotak penalti Persiba. Sedangkan gol kedua lahir dari tendangan bebas langsung tepat di depan kotak penalti.

Persiba baru bisa mengancam gawang Hizbul Wathan pada menit ke-30. Namun peluang emas lewat sundulan itu masih melayang tipis di atas mistar gawang.

Menit ke-33, wasit memberikan hadiah penalti bagi Persiba. Para pemain Hizbul Wathan melancarkan protes pada hakim garis karena merasa sebelumnya telah terjadi offside.

Namun wasit tak mengubah keputusan. Hukuman penalti tetap dilaksanakan.

Eksekusi penalti Galih Trianggoro Mahmud sebetulnya dapat ditangkis kiper. Akan tetapi bola muntah disambar Galih yang dengan mudah menjebol gawang kosong.

Menit ke-42, Galih mencetak gol kedua untuk mengubah skor menjadi imbang 2-2. Gol berawal dari sepak pojok yang disambar oleh sundulan kepala Galih.

Keputusan Kontroversial

Babak kedua baru berjalan tiga menit, Hizbul Wathan sudah kembali memimpin. Gol ketiga ini lahir dari kesalahan bek Persiba, sehingga bola dapat direbut lawan dan berbuah kebobolan.

Hizbul Wathan memperlebar keunggulan menjadi 4-2 pada menit ke-. Lagi-lagi melalui eksekusi tendangan bebas di sisi kanan kotak penalti.

Seperti halnya pada babak pertama, Persiba baru dapat mengimbangi permainan setelah memasuki menit ke-60. Laskar Sultan Agung mengurung area pertahanan lawan dengan terus-terusan mengirim ancaman.

Menit ke-76, gol balasan yang diharapkan akhirnya tercipta. Berawal dari tendangan bebas yang kemudian melahirkan kemelut, sebelum jala gawang Hizbul Wathan bergetar.

Skor 4-3 bagi keunggulan Hizbul Wathan bertahan hingga memasuki lima menit terakhir. Sampai kemudian wasit kembali memberi hadiah penalti bagi Persiba.

Keputusan ini sangat bisa diperdebatkan. Jika melihat tayangan siaran langsung, kiper Hizbul Wathan memang berbenturan dengan pemain Persiba. Namun letak pelanggarannya di mana, terbuka untuk dijadikan bahan diskusi.

Pertandingan sempat terhenti selama setidaknya lima menit. Semua pemain Hizbul Wathan terlihat meninggalkan lapangan, sebelum akhirnya kembali bermain.

Eksekusi penalti dilakukan pada menit pertama masa injury time. Skor berubah menjadi 4-4 sehingga harus dilanjutkan ke babak ekstra 2 x 15 menit.

Seru Hingga Extra Time

Babak ekstra berlangsung seru. Kedua tim saling serang tanpa putus sepanjang 15 menit pertama. Namun tak ada gol yang tercipta.

Duel sengit terus tersaji pada 15 menit tambahan kedua. Intensitas serangan kedua tim tampak tidak menurun banyak.

Persiba mendapat peluang emas ketika diberi freekick tepat di depan kotak penalti pada menit ke-120. Sayang, tendangan Aldito Daffa Quarisma membentur pagar hidup.

Memasuki pengujung injury time, gantian Hizbul Wathan yang mendapat peluang emas. Akan tetapi sepakan keras pemain bernomor punggung 30 masih bisa ditepis kiper Persiba.

Sepak pojok yang lahir setelah itu juga gagal dimanfaatkan menjadi gol. Alhasil, skor 4-4 bertahan sampai wasit menuntaskan pertandingan.

Adu penalti harus digelar untuk menentukan pemenang. Kiper Hizbul Wathan sempat memberi angin ketika menepis eksekusi pertama Persiba, tetapi hasil akhir tidak memihak mereka.

Psywar yang dilakukan kiper Persiba jauh lebih ampuh. Menyebabkan dua eksekutor Hizbul Wathan gagal dalam tugasnya, sehingga Persiba menang adu penalti dengan skor 4-3.

Sebuah pertandingan yang sangat menarik. Namun beberapa keputusan wasit sangat patut dipertanyakan.

Saya pribadi tidak sependapat dengan dua hadiah penalti yang diberikan pada Persiba. Yang pertama adalah potensi didahului offside, sedangkan yang kedua mustinya body charge biasa.

Lalu ada pula momen lain di babak pertama, ketika salah seorang pemain Persiba melanggar lawan dengan dua kaki dari arah belakang. Kartu merah layak diberikan pada pemain tersebut, tetapi wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.

Namun, mau bilang apa? Beginilah kualitas liga kita. Kalau di Liga 1 saja sampai membutuhkan wasit dari Jepang, apa kabar wasit-wasit di kompetisi lebih bawah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun