Eksekusi penalti Galih Trianggoro Mahmud sebetulnya dapat ditangkis kiper. Akan tetapi bola muntah disambar Galih yang dengan mudah menjebol gawang kosong.
Menit ke-42, Galih mencetak gol kedua untuk mengubah skor menjadi imbang 2-2. Gol berawal dari sepak pojok yang disambar oleh sundulan kepala Galih.
Keputusan Kontroversial
Babak kedua baru berjalan tiga menit, Hizbul Wathan sudah kembali memimpin. Gol ketiga ini lahir dari kesalahan bek Persiba, sehingga bola dapat direbut lawan dan berbuah kebobolan.
Hizbul Wathan memperlebar keunggulan menjadi 4-2 pada menit ke-. Lagi-lagi melalui eksekusi tendangan bebas di sisi kanan kotak penalti.
Seperti halnya pada babak pertama, Persiba baru dapat mengimbangi permainan setelah memasuki menit ke-60. Laskar Sultan Agung mengurung area pertahanan lawan dengan terus-terusan mengirim ancaman.
Menit ke-76, gol balasan yang diharapkan akhirnya tercipta. Berawal dari tendangan bebas yang kemudian melahirkan kemelut, sebelum jala gawang Hizbul Wathan bergetar.
Skor 4-3 bagi keunggulan Hizbul Wathan bertahan hingga memasuki lima menit terakhir. Sampai kemudian wasit kembali memberi hadiah penalti bagi Persiba.
Keputusan ini sangat bisa diperdebatkan. Jika melihat tayangan siaran langsung, kiper Hizbul Wathan memang berbenturan dengan pemain Persiba. Namun letak pelanggarannya di mana, terbuka untuk dijadikan bahan diskusi.
Pertandingan sempat terhenti selama setidaknya lima menit. Semua pemain Hizbul Wathan terlihat meninggalkan lapangan, sebelum akhirnya kembali bermain.
Eksekusi penalti dilakukan pada menit pertama masa injury time. Skor berubah menjadi 4-4 sehingga harus dilanjutkan ke babak ekstra 2 x 15 menit.
Seru Hingga Extra Time
Babak ekstra berlangsung seru. Kedua tim saling serang tanpa putus sepanjang 15 menit pertama. Namun tak ada gol yang tercipta.