Saya coba melongok Bible alias Alkitab dalam bahasa Inggris. Maka didapatlah kata "denarius" atau denarii, di mana ini memang sebutan bagi koin perak Romawi yang berlaku pada masa Yesus hidup.
Jadi, upah satu hari kerja bagi buruh di kebun anggur ketika itu adalah satu denarii. Sekarang tinggal kita konversikan ke dalam upah harian pekerja yang kira-kira selevel di Indonesia.
Bagaimana kalau kita pakai upah tukang bangunan? Karena sama-sama biasa dihitung harian dan levelnya pun kurang-lebih sama dengan pekerja kebun anggur.
Di Pemalang sini upah harian tukang Rp120.000 sehari, tanpa makan. Pemberi kerja hanya berkewajiban memberi suguhan minuman dan camilan, plus rokok.
Katakanlah totalnya Rp150.000 kalau diuangkan semua. Maka kalikan 30 untuk menyamakannya dengan jumlah kepingan uang diterima Yudas. Hasilnya, Rp4.500.000.
Simbol Merendahkan Kristus
Hmm, kok hasilnya malah lebih sedikit dari cara pertama, ya? Ada apa ini?
Dua perhitungan di atas sama-sama dilakukan oleh beberapa situs yang pernah saya baca. Bedanya, mereka memakai valuasi US dollar tentu saja, sedangkan saya pakai rupiah.
Namun konversi dalam USD pun sama rendahnya. Laman GR Coins mengkonversi 30 keping perak yang diterima Yudas menjadi US$ 264,60 atau bulatkan saja US$265 (sumber).
Dalam rupiah, per artikel ini ditulis nominal tersebut setara dengan Rp4.098.755 menurut konversi Google. Malah lebih rendah lagi dari hasil perhitungan saya di sini.
Jadi, apa sebenarnya yang ingin disampaikan Alkitab dari kisah 30 keping perak yang diterima Yudas? Saya jadi curiga ini sebenarnya sebentuk pesan simbolisas.
Dalam Zakharia 11 ada kisah yang sama-sama menyebutkan 30 keping perak. Yakni ketika Zakharia meminta upah kepada Bani Israel atas apa yang sudah ia lakukan, lalu sejumlah itulah yang beliau terima.