Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSIP Pemalang Vs Persip Pekalongan, Drama Khas Sepak Bola Indonesia

29 November 2023   18:18 Diperbarui: 29 November 2023   18:38 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Instagram/psipofficial

Menit ke-88, Persip mencetak gol kedua lewat satu skema lemparan ke dalam. Bola yang dilempar Dimas gagal diantisipasi barisan belakang PSIP dan disambar oleh Haezel Wahyudya Perdana.

Kemunculan Haezel dari belakang di luar amatan bek PSIP. Akibatnya, winger bernomor punggung 10 tersebut sama sekali tanpa gangguan ketika menyundul bola ke dalam gawang.

Namun gol ini dianulir hakim garis yang mengangkat bendera. Padahal jika melihat proses terjadinya gol yang berawal dari lemparan ke dalam, agak sulit menerima di mana dan kapan offside terjadi.

Memasuki injury time, kejadian lebih kocak terjadi. Salah satu pemain Persip dilanggar tepat di garis kotak penalti ketika menggiring bola. Wasit langsung menunjuk titik putih.

Tentu para pemain PSIP protes. Kapten tim Aswandanu Bagas Wicaksono tampak menunjuk-nunjuk area depan kotak penalti, bahasa tubuh yang memprotes keputusan wasit.

Menariknya, setelah itu wasit mendatangi hakim garis. Jadi menarik karena posisi wasit justru lebih dekat, jauh lebih dekat dengan tempat terjadinya pelanggaran ketimbang hakim garis yang berdiri di seberang lapangan.

Setelah berdiskusi dengan asistennya, wasit mengubah keputusan. Hadiah tendangan penalti untuk Persip dibatalkan, diganti tendangan bebas.

Terang saja pemain Persip protes. Namun itu tak berlangsung lama karena dari bench terdengar ada ofisial Persip yang meneriaki pemain-pemainnya agar tak terus-terusan memprotes wasit.

Terjadi dua kali insiden lagi di pengujung pertandingan. Beruntung bentrokan yang pecah tepat saat wasit meniup peluit panjang tak berkembang lebih jauh.

Secara pribadi, menurut saya PSIP beruntung berakhir seri. Persip layak menang karena tampil jauh lebih baik.

Gol Haezel tidak semestinya dianulir, demikian pula hadiah penalti untuk Persip. Namun, demikianlah sepak bola Indonesia. Jangan berharap banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun