KEMENANGAN PSIP Pemalang atas Persekap Kab. Pekalongan pada partai kedua Grup B Liga 3 Zona Jawa Tengah 2023, Rabu (8/11/2023) lalu, dinodai kericuhan. Panpel ditengarai kecolongan.
Dalam pertandingan yang mentas di Stadion Widya Manggala Krida tersebut, PSIP menang telak. Laskar Benowo membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 3-0.
Dua gol PSIP disumbangkan oleh Erwin Fardiyansyah di babak pertama. Lalu satu gol lagi dicetak oleh Dedi Purwanto yang masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Tak ada insiden di dalam stadion sepanjang pertandingan. Namun begitu laga usai, suporter kedua kubu terlibat tawuran di jalanan.
Video tawuran suporter Persekap dengan PSIP Pemalang tersebut beredar luas di media sosial. Tampak kedua belah pihak saling serang dengan melemparkan benda-benda seperti batu dan kursi warung.
Namun dalam video tidak terlihat satupun peserta tawuran yang mengenakan atribut klub. Kelompok yang diduga suporter PSIP tampak hanya mengenakan kaos hitam-hitam.
Pakaian hitam-hitam selama ini identik dengan kelompok suporter Local Boys Squadra (LBS), salah satu pendukung setia PSIP. Ketika mendukung Laskar Benowo di tribun selatan Stadion Mochtar, mereka kerap membentangkan banner bertuliskan "HITAM ADALAH IDENTITAS".
Namun tentu saja masih harus dipastikan apakah memang LBS yang terlibat tawuran dengan suporter Persekap atau bukan. Ada baiknya juga pengurus LBS melakukan klarifikasi mengenai hal ini demi menjaga nama baik.
Suporter tanpa atribut klub inilah yang ditengarai membuat panitia pelaksana pertandingan kecolongan. Karena suporter membeli tiket tanpa menunjukkan indikasi pendukung tim manapun, dikira penjaga loket sebagai penonton umum.
"Lha ini yang menjadikan kemarin tidak terdeteksi. Karena mereka tidak menggunakan atribut pakaian mereka, sehingga kita tidak bisa mendeteksi itu suporter lawan atau penonton umum," ujar Ketua Askab PSSI Pekalongan, Candra Saputra, seperti diberitakan Radar Pekalongan (9/11/2023).
"Akhirnya yang terjadi banyak warga Pemalang yang datang menonton, sehingga terjadi gesekan setelah pertandingan," tambah Candra.
Sebelum Liga 3 Zona Jateng digelar, para manajer tim sepakat dengan permintaan Kepolisian mengenai larangan suporter tim tamu ke stadion. Langkah ini ditempuh demi menjaga situasi keamanan tetap kondusif hingga akhir kompetisi.
Karena itu Candra menegaskan pihaknya tengah mengevaluasi kericuhan antarsuporter Persekap dan PSIP. Ke depan, penjualan tiket akan lebih diperketat agar tak ada lagi suporter tim tamu yang menyusup.
"Entah siapa yang memulai ini kami sedang mencari informasi yang valid. Yang jelas ini untuk evaluasi bersama dan besok untuk lebih diperketat lagi ketika lawan Tegal dan Brebes," tegas Candra.
Kekalahan dari PSIP merupakan yang kedua berturut-turut bagi Persekap. Sebelumnya mereka telah kalah di kandang Persab Brebes.
Namun Candra memaklumi kondisi timnya yang memang diakui kalah kelas dibandingkan PSIP. Hasil buruk tempo hari sudah ia tebak sejak sebelum pertandingan.
"Karena target mereka (Pemalang, pen.) Liga 2 dan anggarannya dua puluh kali lipat dari kita, tentu dari skala permainan kita kalah. Karena pemain-pemain mereka sudah beda dengan kita, kelasnya ada di atas kita," jelas Candra lagi.Â
Meski demikian Candra mengatakan Persekap tak akan menyerah. Pihaknya menargetkan paling tidak meraih satu kemenangan dari dua partai tandang tersisa, serta menyapu bersih seluruh laga kandang.
"Jadi poin kita sembilan untuk agregat, bisa lolos runner-up terbaik dengan Persab Brebes. Itu nanti kita [tinggal] agregat golnya siapa nanti yang banyak," pungkas Candra.
Persekap dijadwalkan menghadapi tuan rumah Persegal Kota Tegal di partai ketiga, Ahad (12/11/2023) sore WIB. Sementara PSIP bakal menjamu Persab di Stadion Mochtar pada hari dan jam sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H