Itu belum menghitung tendangan off target, di mana Ekuador (12) membukukan tiga kali lebih banyak dari Indonesia (4). Malah dalam hal umpan silang, catatan Garuda Muda benar-benar tidak ada apa-apanya dibandingkan Ekuador. Jomplang betul.
Raut kecewa dan tak percaya yang ditunjukkan para pemain Ekuador, juga pelatih Diego Martinez, menunjukkan jika mereka menginginkan kemenangan atas Indonesia. Bisa jadi sebelumnya mereka malah sudah yakin bakal menangguk poin penuh, eh, ternyata kecele.
Awal yang Menjanjikan
Gol perdana dan poin pertama di ajang Piala Dunia, itulah deretan sejarah yang baru saja ditorehkan oleh Indonesia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo. Dengan hasil ini, juga melihat penampilan para pemain di lapangan, bagi saya ini awal yang sangat menjanjikan.
Jika mampu mengulangi performa begini pada pertandingan kedua melawan Panama, Senin (13/11/2023) mendatang, saya yakin Indonesia U-17 bisa memperoleh hasil lebih baik. Poin penuh alias kemenangan tidak mustahil bakal didapat.
Oke, Panama adalah semifinalis 2023 CONCACAF U-17 Championship. Namun boleh dibilang kekuatannya di bawah Ekuador dan Maroko yang merupakan finalis turnamen U-17 di konfederasi masing-masing.
Secara umum kualitas tim CONCACAF selain Mexico, Amerika Serikat dan Kanada masih rata-rata air. Level Panama dengan Indonesia rasa-rasanya masih sebelas-dua belas alias tidak terlalu jomplang.
Maka, menargetkan kemenangan atas Panama bukanlah sesuatu yang berlebihan bagi Indonesia. Justru Bima Sakti harus menjadikan tiga poin sebagai tujuan utama dalam pertandingan kedua tersebut.
Dengan kemenangan atas Panama, Indonesia U-17 bakal mengoleksi total 4 poin. Ini sudah bisa dijadikan bekal untuk melaju ke fase gugur, terlepas apapun hasil melawan Maroko di pertandingan pamungkas Grup A.
Sebagai pendukung, tentu saja kita inginnya semua pertandingan menghasilkan poin bagi Indonesia. Termasuk melawan Maroko nanti. Bukankah Ekuador saja bisa ditahan imbang?
Namun kita harus realistis. Maroko adalah tim kuat di Grup A. Terlebih pertandingan melawan Indonesia bisa saja jadi penentuan hidup-mati bagi mereka.
Jika Maroko kalah dari Ekuador yang baru saja gagal mendapat poin penuh, maka pertandingan terakhir melawan Indonesia bakal jadi pelampiasan. Mereka harus menang untuk mengamankan peluang.