Namun setelahnya Charlton kerepotan. Meski beberapa kali sempat mengancam, tak ada gol tambahan tercipta.
Alih-alih, malah gawang Charlton yang kemudian kebobolan ketika babak kedua baru saja dimulai. Bermaksud memotong bola hasil umpan tarik lawan, Lucas Benjamin Ness malah membuat bola menjebol gawang sendiri.
Skor 1-1 bertahan hingga laga usai. Dengan demikian, kedua tim musti melakoni laga replay di kandang Cray Valley pada 14 November mendatang.
Klub Gurem
Sebetulnya selain Cray Valley ada tim lain asal Isthmian League yang juga tampil mengejutkan, yakni Ramsgate FC. Namun kadar kejutannya lebih rendah karena yang dihadapi sesama tim non-liga.
Jika Cray Valley menghadapi tim League One, Ramsgate 'hanya" melawan Woking FC asal Vanarama National League. Ini kompetisi tepat di bawah League Two, sehingga masih tergolong non-liga.
Bagi orang Inggris, yang dimaksud dengan liga adalah kompetisi-kompetisi dalam naungan English Football League (EFL) dan Premier League. Di luar itu tergolong sebagai non-liga.
Maka dari itu, Cray Valley, Ramsgate dan Woking kesemuanya masih digolongkan sebagai tim non-liga. Nanti andaikata Woking promosi ke League Two, kasta terbawah dalam struktur EFL, barulah statusnya berubah menjadi tim liga.
Karena itu, sekalipun Ramsgate meraih kemenangan atas Woking dan sudah memastikan tempat di Putaran Kedua, keberhasilan tersebut masih dianggap kalah seru dan kalah heroik dari apa yang dilakukan Cray Valley.
Tambahan lagi, Charlton yang jadi lawan Cray Valley adalah eks kontestan Premier League. Klub berjuluk The Addicks ini berada di kasta tertinggi selama sembilan musim, yakni dari 1998-99 hingga 2006-07.
Ada bumbu usia klub juga di sana, di mana Ramsgate baru berdiri pada 1945. Sedangkan Cray Valley telah berdiri sejak 1919 alias telah berusia 104 tahun.
Meski setua itu kiprah Cray Valley hanya berkutat di liga bawah. Posisi terbaiknya ya di Isthmian League saat ini, liga yang telah dihuni selama empat musim berjalan.