Mari kita pakai data. Kita bahas Adam Alis sebagai dasar argumen pertanyaan di atas.
Gelandang satu ini hanya menyumbang satu asis dalam enam pertandingan terakhir bersama Borneo FC. Bukan catatan yang impresif, bukan?
Sebaliknya, Lilipaly tampil sangat baik di sepanjang perhelatan Liga 1 2023-24. Pemain kelahiran Belanda ini mencetak 9 gol dari 18 partai yang telah dilakoni.
Gol terbaru Lilipaly tercipta ketika Borneo FC mengalahkan Dewa United, 28 Oktober lalu. Tidak hanya satu, tetapi tiga sekaligus alias hat-trick dalam kemenangan 3-1.
Catatan tersebut menempatkan Lilipaly sebagai pemain WNI tersubur di Liga 1 musim ini. Ia menjadi satu-satunya pemain Indonesia dalam daftar 10 besar top scorer sementara hingga pekan ke-18.
Koleksi Lilipaly jauh mengungguli jajaran penyerang murni Indonesia yang rata-rata baru mampu mencetak 5 gol. Mereka adalah Ilija Spasojevic (Bali United), Ricky Cawor (PSS Sleman), Yandi Sofyan (Persikabo), Mohammad Khanafi (Persik Kediri) dan striker andalan STY: Ramadan Sananta (Persis).
Catat baik-baik, mereka-mereka yang baru mencetak 5 gol itu berposisi sebagai juru gedor. Sementara Lilipaly adalah seorang winger, bukan striker murni.
Tidak cuma itu, Lilipaly melengkapi kontribusi bagi timnya dengan sumbangan 10 asis. Terbaru, ia dua kali membantu Felipe Cadenazzi yang mencatatkan trigol untuk kemenangan 3-0 Borneo FC atas Persik, Kamis (2/11/2023) sore WIB.
Tidak perlu pandai matematika seperti Jerome Polin untuk mengetahui catatan Lilipaly jauh lebih baik dari Adam Alis. Bahkan untuk urusan asis saja, Lilipaly 10 kali lebih baik.
Toh, dengan performa sementereng itu Lilipaly lagi-lagi tak dipanggil Shin Tae-yong. Wajar rasanya jika banyak yang mempertanyakan keputusan STY kali ini.
Bukan Cuma Lilipaly
Tak cuma pemanggilan Adam Alis yang membuat alis terangkat. Beberapa pemain lain yang melakukan comeback ke timnas juga tidak begitu baik penampilannya di klub.