Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Shin Tae-yong Tak Memanggil Stefano Lilipaly (Lagi)?

2 November 2023   22:55 Diperbarui: 3 November 2023   13:16 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: X (TWITTER)/PSSI

PELATIH Shin Tae-yong baru saja mengumumkan nama-nama pemain tim nasional yang disiapkan untuk melakoni Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menariknya, tak ada nama Stefano Lilipaly dalam daftar tersebut.

Ada 27 nama yang dipanggil STY, seperti diumumkan oleh akun X (dulu Twitter) resmi PSSI, Kamis (2/11/2023) malam WIB. Nama-nama tersebut diproyeksikan melawan Irak dan Filipina pertengahan November ini.

Persib Bandung jadi klub yang menyumbang pemain paling banyak. Ada tiga penggawa Maung Bandung dalam daftar, yakni Marc Klok, Rachmat Irianto dan Edo Febriansyah.

Lalu delapan pemain abroad alias para perantauan di luar negeri juga menghiasi daftar tersebut. Minus Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan yang tengah dibekap cedera.

Kedelapan pemain tersebut adalah kapten tim Asnawi Mangkualam Bahar (Jeongnam Dragons), Saddil Ramdani (Sabah FC), Jordi Amat (Johor Darul Ta'zim), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Elkan Baggott (Ipswich Town), Shandy Walsh (KV Mechelen), Rafael Struick (ADO Den Haag) dan Shayne Pattynama (Viking FK).

STY juga memanggil empat muka lama yang sempat ia pinggirkan di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Keempatnya adalah Muhammad Riyandi (Persis Solo), Yakob Sayuri (PSM Makassar), Andi Setyo (Persikabo 1973) dan Adam Alis (Borneo FC).

Nah, pemanggilan Adam Alis ini memicu perdebatan di jagat maya. Pasalnya, performa gelandang tersebut dinilai biasa-biasa saja. Justru jauh lebih moncer penampilan rekan setimnya yang, lagi-lagi, tak dipanggil STY.

Ya, Stefano Lilipaly yang dimaksud. Winger yang bisa sangat membantu membongkar pertahanan Irak maupun Filipina, dua tim yang lebih kuat dari Brunei Darussalam.

Fano tak masuk panggilan ketika timnas Indonesia menghadapi Brunei di Putaran Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia terakhir kali masuk timnas ketika beruji coba melawan Turkmenistan dalam FIFA Matchday, September lalu.

Bukan Berdasarkan Performa di Klub?

Dipanggilnya Adam Alis dan pada saat bersamaan Lilipaly malah ditinggalkan, menimbulkan satu pertanyaan besar. Benarkah STY memanggil pemain berdasarkan penampilan di klub, sebagaimana selama ini diutarakan kepada media?

Mari kita pakai data. Kita bahas Adam Alis sebagai dasar argumen pertanyaan di atas.

Gelandang satu ini hanya menyumbang satu asis dalam enam pertandingan terakhir bersama Borneo FC. Bukan catatan yang impresif, bukan?

Sebaliknya, Lilipaly tampil sangat baik di sepanjang perhelatan Liga 1 2023-24. Pemain kelahiran Belanda ini mencetak 9 gol dari 18 partai yang telah dilakoni.

Gol terbaru Lilipaly tercipta ketika Borneo FC mengalahkan Dewa United, 28 Oktober lalu. Tidak hanya satu, tetapi tiga sekaligus alias hat-trick dalam kemenangan 3-1.

Catatan tersebut menempatkan Lilipaly sebagai pemain WNI tersubur di Liga 1 musim ini. Ia menjadi satu-satunya pemain Indonesia dalam daftar 10 besar top scorer sementara hingga pekan ke-18.

Koleksi Lilipaly jauh mengungguli jajaran penyerang murni Indonesia yang rata-rata baru mampu mencetak 5 gol. Mereka adalah Ilija Spasojevic (Bali United), Ricky Cawor (PSS Sleman), Yandi Sofyan (Persikabo), Mohammad Khanafi (Persik Kediri) dan striker andalan STY: Ramadan Sananta (Persis).

Catat baik-baik, mereka-mereka yang baru mencetak 5 gol itu berposisi sebagai juru gedor. Sementara Lilipaly adalah seorang winger, bukan striker murni.

Tidak cuma itu, Lilipaly melengkapi kontribusi bagi timnya dengan sumbangan 10 asis. Terbaru, ia dua kali membantu Felipe Cadenazzi yang mencatatkan trigol untuk kemenangan 3-0 Borneo FC atas Persik, Kamis (2/11/2023) sore WIB.

Tidak perlu pandai matematika seperti Jerome Polin untuk mengetahui catatan Lilipaly jauh lebih baik dari Adam Alis. Bahkan untuk urusan asis saja, Lilipaly 10 kali lebih baik.

Toh, dengan performa sementereng itu Lilipaly lagi-lagi tak dipanggil Shin Tae-yong. Wajar rasanya jika banyak yang mempertanyakan keputusan STY kali ini.

Bukan Cuma Lilipaly

Tak cuma pemanggilan Adam Alis yang membuat alis terangkat. Beberapa pemain lain yang melakukan comeback ke timnas juga tidak begitu baik penampilannya di klub.

Sebut saja M. Riyandi. Pemilihan kiper satu ini layak dipertanyakan jika mengingat performa terbarunya bersama Persis di Liga 1.

Bayangkan saja, gawang Riyandi selalu bobol dalam lima partai berturut-turut. Jumlahnya juga tidak sedikit, yakni total 8 buah alias rata-rata 1,6 gol per pertandingan.

Riyandi terakhir kali mencatatkan clean-sheet kala Persis mengalahkan PSIS Semarang 2-0 di Stadion Manahan. Kejadiannya sudah terhitung lama, yakni pada 16 September lalu alias sudah 1,5 bulan lampau.

Menariknya, catatan apik tersebut dibuat dalam penampilan perdana Riyandi usai pulih dari cedera panjang. Lebih menarik lagi karena seterusnya ia malah kebobolan terus secara beruntun.

Okelah, Riyandi mungkin hanya akan jadi penghangat bangku cadangan. Ia masih bakal kesulitan bersaing dengan Ernando Ari Sutaryadi dan Nadeo Argawinata sebagai pilihan utama.

Namun demikian dasar keputusan STY memanggil Riyandi tetap layak dipertanyakan, bahkan dikiritisi. Demikian halnya pemanggilan Adam Alis yang kalah moncer ke mana-mana dibanding Lilipaly.

Jika anggota timnas adalah pemain-pemain terbaik di sebuah negara, jika muara sebuah liga adalah timnas, bukankah itu berarti hanya mereka-mereka yang tampil apik di kompetisi yang layak dipilih?

Yang bisa menjawab pertanyaan ini tentu saja hanya Coach Shin. Apa yang menjadi pertimbangan juga hanya ia bagi dengan para stafnya di tim kepelatihan.

Sebagai suporter dan penonton, kita hanya bisa menunggu hasilnya nanti di atas lapangan. Apakah keputusan hyung satu ini sudah tepat?

Referensi:

  • twitter.com/PSSI/status/1720063447898140737
  • transfermarkt.co.id/liga-1-indonesia/torschuetzenliste/wettbewerb/IN1L/saison_id/2023
  • bolasport.com/amp/read/313932529/pledoi-untuk-stefano-lilipaly-agar-dipanggil-timnas-indonesia-saat-lawan-irak-pelatih-borneo-fc-gambarkan-segalanya
  • bolasport.com/read/313934443/4-wajah-baru-yang-semuanya-comeback-di-pemanggilan-timnas-indonesia-minus-stefano-lilipaly-tak-sesuai-performa-di-liga-1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun