Sebelum itu, klub-klub eks Perserikatan terbiasa 'menyusu' pada APBD. Termasuk pula klub baru yang pembentukannya diinisiasi Pemerintah Daerah seperti Persikota.
Begitu APBD tidak boleh dikucurkan untuk membiayai operasional klub sepak bola, manajemen kalang kabut mencari dana. Satu demi satu klub bertumbangan.
Persikota sempat bertahan semusim sejak keluarnya Permendagri No. 22/2011 tadi. Namun akhirnya menyerah juga di tahun 2013. Klub dinyatakan bangkrut karena persoalan finansial.
Kejatuhan Persikota membuat gundah warga Kota Tangerang. Tiga tahun berselang, upaya untuk menghidupkan kembali si Bayi Ajaib ditempuh.
Tahun 2018, kepemilikan Persikota pindah ke tangan Jam'an Nurkhatib Mansur. Public figure yang lebih dikenal sebagai Yusuf Mansur itu menggandeng Coach Indra Sjafrie.
Sempat juga ada kabar jika pesohor Gading Marten ingin mengakuisisi Persikota. Namun yang kemudian jadi kenyataan adalah pembelian oleh pesinetron kondang Prilly Latuconsina pada awal 2022.
Prilly bertekad mengembalikan kejayaan Persikota. Target terdekat adalah membawa Bayi Ajaib promosi ke Liga 2.
Target tersebut tampak kian dekat. Untuk kali kedua dalam tiga tahun, Persikota sukses melaju ke partai final Liga 3 Zona Banten.Â
Ulangan Final 2021
Partai final tahun ini merupakan ulangan laga pamungkas Liga 3 Zona Banten 2021-22. Akan tetapi kala itu belum ada tambahan nama Adhyaksa pada nama Farmel FC.
Pertandingan dua tahun lalu berlangsung alot. Skor bertahan imbang 1-1 hingga 120 menit.
Persikota baru bisa memastikan gelar juara di babak adu penalti. Si Bayi Ajaib mengungguli Farmel FC dengan skor 4-3.