Lahirlah Persikota yang langsung berpartisipasi di Divisi II 1995-96 Zona Jawa Barat.
Tuah Andi Lala
Selain sisa anggota tim Porda, manajemen mendatangkan sejumlah pemain profesional. Beberapa di antaranya dari Persita Tangerang, klub tetangga yang lebih lama berkiprah di Liga Indonesia.
Salah satu pemain yang direkrut Persikota adalah Rachmad Darmawan. Kelak, gelandang kelahiran Kota Metro, Lampung, tersebut memegang peran vital bagi tim.
Sebagai juru taktik, ditunjuklah eks penggawa tim nasional Andi Lala. Juara Liga Indonesia tiga kali tersebut baru saja dilengserkan oleh Persiraja Banda Aceh.
Dari melatih tim Divisi Utama pindah ke tim yang baru saja lahir, tentunya ini sebuah penurunan karier bagi Andi Lala. Namun ia tak peduli dan justru membuktikan kemampuannya dalam hal meracik strategi.
Terbukti kemudian tuah Andi Lala mengorbitkan Persikota dengan sangat cepat. Datang sebagai debutan, tim yang kala itu berjuluk Satria Bandara Soetta langsung keluar sebagai juara Divisi II 1995-96 Zona Jawa Barat.
Persikota tampil dominan ketika itu. Rachmad Darmawan, dkk. selalu menjadi pemuncak klasemen grup di setiap putaran, sampai akhirnya mengalahkan Perses Sumedang di partai final.
Rachmad Darmawan menjadi bintang kemenangan Persikota di partai final. Golnya pada menit ke-48 sudah cukup untuk membawa Satria Bandara keluar sebagai pemenang.
Kesuksesan ini diikuti dengan raihan lebih besar di putaran selanjutnya. Persikota menjuarai Divisi II 1995-96 dan berhak promosi ke Divisi I musim berikutnya.
Kelahiran Bayi Ajaib
Kejutan Persikota tak berhenti sampai di situ. Dukungan penuh dari Pemerintah Kodya Tangerang, terutama Wali Kota Djakaria Machmud, terus melambungkan Satria Bandara Soetta.