Tiga hari pertama dikhususkan bagi peserta seleksi lokal alias warga Kabupaten Pemalang. Lalu dua hari berikutnya menjadi ajang pemantauan calon pemain asal luar daerah.
Setelah tim terbentuk, manajemen PSIP merasa perlu mematangkan para pemain melalui serangkaian uji coba. Beberapa nama dipilih sebagai lawan tanding, baik klub lokal maupun sesama kontestan Liga 3.
Uji coba pertama melawan sesama tim Liga 3 berlangsung pada 8 Oktober. PSIP menjamu Persibangga Purbalingga di Stadion Mochtar.
Pelatih kepala Muhammad Choirul Huda menjadikan partai ini khusus untuk mengetes kemampuan para pemain muda hasil seleksi. Hasilnya, PSIP menang tipis 1-0.
18 Oktober, PSIP tandang ke Stadion Soemitro Kolopaking di Banjarnegara untuk menantang Persibara. Pertandingan ini seakan ulangan partai final Liga 3 Jateng 2018, di mana PSIP keluar sebagai juara.
Namun hasil berkebalikan terjadi pada uji coba kali ini. Laskar Benowo kalah tipis 0-1 secara dramatis. Gol tunggal penentu kemenangan Persibara dicetak oleh Raikhan pada menit ke-90 (sumber).
Simulasi Kompetisi
Tiga hari berselang, uji coba dengan sesama tim Liga 3 kembali digelar. Kali ini lawannya rival sesama tim eks Karesidenan Pekalongan, yakni Persegal Kota Tegal.
Laga yang mentas di Stadion Yos Sudarso tersebut berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk PSIP. Gol tunggal yang menentukan kemenangan Laskar Benowo tercipta pada babak pertama.
Laga melawan Persegal tak cuma uji coba biasa. Pertandingan ini dimaksudkan sebagai simulasi fase grup Liga 3.
Pasalnya, hasil drawing menempatkan PSIP bersama tetangga berjuluk Laskar Bahari tersebut di Grup B. Dua tim lain adalah Persab Brebes dan Persekap Kab. Pekalongan.
"Uji coba ini simulasi paling mendekati situasi seperti kompetisi yang akan dimainkan. Paling tidak dari pertandingan ini kita bisa melihat kemampuan para pemain," ujar pelatih PSIP, Muhammad Choirul Huda, seperti dikutip Berita Bersatu (21/10/2023).