Pertemuan esok menjadi yang ke-294 bagi kedua tim tepian Sungai Mersey. Sejak kali pertama bentrok pada 13 Oktober 1894, Liverpool lebih mendominasi dengan catatan 124 kali menang.
Everton hanya mampu ganti menang sebanyak 83 kali, dengan kata lain prosentase kemenangannya cuma berkisar 28,33% dari total pertemuan. Sedangkan sisa 86 pertandingan berakhir seri.
Di era Jurgen Klopp saja, Liverpool mencatatkan 10 kemenangan dari total 17 kali bertemu. Dua di antaranya tercipta di ajang Piala FA.
Sedangkan Everton hanya bisa menang sekali. Satu-satunya kemenangan itu terjadi pada 20 Februari 2021, di mana Liverpool mereka tekuk dua gol tanpa balas di Anfield.
Itu menjadi kekalahan derbi pertama Liverpool di Anfield dalam dua dekade. Tepatnya sejak menyerah 0-1 oleh gol tunggal Kevin Campbell pada 27 September 1999.
Kalau hitungannya seluruh derbi era Premier League, Liverpool sudah kalah sebanyak 11 kali dari total 67 pertemuan. Satu di antara deretan kekalahan itu terjadi di Piala FA.
Dari segi skor, kemenangan 5-2 yang dicatatkan Liverpool di Anfield pada 4 Desember 2019 menjadi yang terbesar di era Premier League. Sekaligus menjadi Merseyside Derby dengan jumlah gol terbanyak dalam 30 tahun ke belakang.
Kalau bicara kemenangan dengan selisih gol terbanyak, maka kemenangan 4-0 yang terjadi di Anfield pada 20 April 2016 yang harus disebut. Itu merupakan derbi pertama Klopp sebagai pelatih Liverpool.
Sebelum itu, Brendan Rodgers yang digantikan oleh Klopp pernah mencatatkan skor sama. Kejadiannya juga di Anfield, tanggalnya 28 Januari 2014. Musim di mana Liverpool nyaris juara.
Dari kubu Everton, kemenangan dengan marjin gol terbanyak milik The Blues adalah 3-0. Itu terjadi pada paruh awal musim 2006-07, ketika performa Tim Cahill, cs. tengah bagus-bagusnya.
Liverpool Lebih Subur
Bicara produktivitas, kedua tim tampak jomplang dalam hal kemampuan mencetak gol. Liverpool mempunyai rekor gol lebih baik ketimbang Everton dari 8 pertandingan yang telah dijalani.