Namun sebagian pengamat berpendapat perginya Ten Hag bukanlah satu-satunya penyebab kemunduran Ajax. Justru kejadian di ujung musim 2021-22 itu menunjukkan sesuatu tengah terjadi dalam internal klub.
Dugaan itu muncul sebab sebelum dan setelah Ten Hag pergi, beberapa sosok penting dalam jajaran manajemen hengkang pula. Alfred Schreudeur, misalnya, yang hanya menggantikan Ten Hag kurang dari setahun sebelum dipecat pada Januari 2023.
Sebelum itu, Direktur Olahraga Marc Overmars telah terlebih dahulu meninggalkan klub pada Februari 2022. Keluarnya Overmars didahului pembicaraan panjang dengan CEO Edwin van der Saar.
Eh, setahun berselang Van der Saar menyusul resign juga. Sedangkan Sven Mislintat yang menggantikan Overmars dipecat hanya dalam hitungan bulan.
Akhir musim 2022-23 yang berakhir mengecewakan, pelatih Johnny Heitinga yang menggantikan Schreudeur dipecat pula. Kini eks pemain Everton itu asisten eks manajernya, David Moyes, di West Ham United.
Pendek kata, ada kecurigaan Ajax tengah mengalami problem internal yang tidak sepele. Hal ini dapat bertambah runcing apabila performa para pemain di atas lapangan tidak kunjung membaik.
Posisi Steijn sendiri tidak bisa dikatakan aman. Beberapa laporan dari media Belanda menyebutkan jika eks pelatih Sparta Rotterdam itu tengah dalam sorotan tajam.
Jika selepas jeda internasional nanti penampilan Ajax tetap memble, bukan tidak mungkin Steijn dipecat seperti halnya Heitinga yang ia gantikan beberapa bulan lalu.
Referensi: talkSPORT, SportBible, AFC-Ajax.info, Wikipedia 1, Wikipedia 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H