Manejemen Ipswich cepat melakukan pembenahan. Investasi yang dilakukan pemilik baru, Gamechanger 2.0 Limited asal AS, juga banyak membantu peningkatan tim.
Hasilnya, Ipswich tampil kesetanan di League One 2022-23. Mereka memecahkan sekian banyak rekor klub, sebelum meraih tiket promosi ke Championship sebagai peringat kedua.
Tangan Dingin Alf Ramsey
Kalau ada yang bertanya di mana bagian prestasi menterengnya, maka kita musti mundur jauh ke era 1960-an hingga 1980-an. Masa-masa di mana Ipswich tak cuma klub yang sibuk mengejar promosi ke kasta lebih tinggi, tetapi juga merupakan salah satu calon juara Liga Inggris.
Dalam era-era itu, Ipswich bahkan membukukan rekor keren yang masih bertahan hingga sekarang. Apa itu? Satu-satunya klub Inggris yang tak terkalahkan di kandang pada kompetisi Eropa.
Sebutkan nama-nama klub Inggris langganan kompetisi Eropa, maka bisa dipastikan mereka pernah merasakan kekalahan di rumah sendiri. Hal yang tidak pernah dialami oleh Ipswich Town FC.
Masa-masa kejayaan Ipswich diawali dengan penunjukkan Alfred Ramsey sebagai manajer pada Agustus 1955. Pria yang akrab dipanggil Alf itu lantas membawa The Tractor Boys promosi beruntun.
Musim 1956-57, Ipswich menjuarai Third Division South dan promosi ke Second Division. Lalu tiga tahun berselang, Ramsey membawa anak-anak asuhannya menjuarai Second Division dan promosi ke First Division.
Kala itu First Division adalah kasta tertinggi sepak bola Inggris. Posisi yang digantikan Premier League sejak musim 1992-93 di mana Ipswich juga turut bergabung di dalamnya.
Sebagai tim promosi, Ipswich tampil mencengangkan di musim 1961-62. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung sukses merengkuh gelar juara!
Sebagai juara Inggris, Ipswich berhak tampil di Eropa. Piala Champions 1962-63 merupakan debut pertama klub ini di pentas antarklub level benua.
Rekor tak terkalahkan di kandang dimulai dari sini. Diawali kemenangan 10-0 atas Floriana FC asal Malta di Portman Road, setelah sebelumnya unggul 4-1 di kandang lawan pada leg pertama.