Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ipswich Town, 'Sleeping Giant' yang Tengah Menggeliat Bangun

8 Oktober 2023   17:22 Diperbarui: 8 Oktober 2023   17:22 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menduduki posisi buncit klasemen pada Desember 2001, performa Ipswich sempat membaik pada Januari-Februari 2002. Sayang, setelahnya tim asuhan manajer (ketika itu) George Burley kembali oleng sehingga terdegradasi.

Sebelum itu, Ipswich pertama kali mencicipi Premier League pada musim 1992-93. Capaian yang diperoleh The Tractor Boys usai menjuarai Second Division 1991-92.

Ya, Ipswich adalah salah satu dari 22 klub peserta Premier League edisi perdana. Musim debut yang berlangsung dengan mengesankan, setidaknya selama paruh pertama musim 1992-93.

Sampai menjelang Tahun Baru, Ipswich hanya kalah dua kali di liga. Hasil yang menempatkan mereka di peringkat empat klasemen sementara pada Januari 1993.

Sayang, performa Ipswich menurun pada paruh kedua musim. Bahkan mencatatkan rekor tak pernah menang dalam 13 pertandingan beruntun.

Alhasil, Ipswich mengakhiri musim di peringkat 16 dengan 52 poin. Hanya berselisih 3 angka dari tim teratas di zona degradasi, yakni Crystal Palace dengan 49 poin.

Terdegradasi di Musim Ketiga

Performa buruk terus berlanjut hingga musim berikutnya. Ipswich bahkan tengah berada di zona degradasi ketika partai pamungkas hendak ditandingkan.

Posisi itu ditempati menyusul catatan tidak pernah menang dalam 10 pekan sebelumnya. Ipswich mengumpulkan 42 poin, sama persis dengan Sheffield United yang berada tepat di atasnya.

Pembeda kedua tim hanyalah jumlah selisih gol. Sheffield jauh lebih subur ketimbang Ipswich, sehingga mencatatkan defisit gol lebih sedikit.

Beruntung Ipswich sukses memetik satu poin di kandang Blackburn Rovers pada pekan terakhir. Sementara di saat bersamaan Sheffield kalah secara dramatis di menit akhir dari Chelsea.

Keberuntungan seperti itu tidak terulang musim berikutnya. Hanya bisa menang 3 kali dari 17 laga, Ipswich menempati posisi juru kunci klasemen sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun