Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ipswich Town, 'Sleeping Giant' yang Tengah Menggeliat Bangun

8 Oktober 2023   17:22 Diperbarui: 8 Oktober 2023   17:22 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: PA Media/BBC.com

Kinerja buruk tersebut membuat manajemen klub memecat manajer John Lyall pada 5 Desember 1994. Namun dua penggantinya, caretaker Paul Goddard dan kemudian Burley sebagai manajer, tak kuasa menyelamatkan Ipswich dari jerat degradasi.

Sejak itulah Ipswich berkelindan di Championship, sampai kemudian Burley membawa klub ini kembali promosi ke Premier League untuk kedua kalinya pada 2000 sebagai juara play-off.

Sempat Mengejutkan

Ipswich tampil mengejutkan di musim pertama kembalinya mereka ke Premier League. Boleh dibilang musim terbaik bagi klub yang juga berjuluk The Blues ini semenjak pergantian abad.

Bayangkan, berstatus tim promosi Ipswich bisa finish di peringkat lima klasemen akhir Premier League 2000-01. Andai tak diselip Liverpool di pekan terakhir, The Tractor Boys berhak mewakili Inggris di Liga Champions musim berikutnya sebagai peringkat empat.

Tak hanya di liga, di ajang piala domestik pun Ipswich mencatatkan hasil baik. Mereka melaju hingga ke semifinal Piala Liga, bahkan sempat memenangkan leg pertama sebelum balik dihajar oleh Birmingham City pada leg kedua.

Sayang, musim berikutnya berjalan tak sesuai harapan. Posisi juru kunci menjadi tempat Ipswich di pekan pamungkas Premier League 2001-02.

Semenjak terdegradasi pada musim itulah Ipswich jadi penghuni setia Championship. Bahkan nyaris terdegradasi ke lagi musim berikutnya andai manajer anyar Joe Royle tak melakukan keajaiban.

Semusim ditunjuk jadi manajer, Royle langsung membawa Ipswich ke play-off promosi sebagai peringkat lima klasemen akhir Championship 2003-04. Sayang, mereka kalah dari West Ham United di semifinal.

Musim berikutnya, kembali Ipswich tampil di play-off promosi. Namun untuk kedua kalinya kembali gagal di fase dan dengan lawan sama, yakni West Ham di semifinal.

Setelahnya Ipswich hanya bisa menduduki papan tengah klasemen. Padahal mereka sempat ditangani eks bintang Manchester United Roy Keane, juga manajer spesialis tim semenjana Paul Lambert.

Di tangan Lambert-lah pada akhirnya Ipswich benar-benar turun kasta ke League One pada 2019. Untuk kali pertama dalam 63 tahun, The Tractor Boys kembali ke kasta ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun